Sukses

Beras Sereal Aman untuk Bayi?

Beras sereal dengan sedikit ASI, susu formula atau air telah menjadi makanan pertama yang kebanyakan orang tua berikan pada bayi mereka.

Liputan6.com, Jakarta Beras sereal biasanya menjadi makanan bayi pertama yang diberikan orangtua. Selain murah, mudah membuatnya, juga mudah untuk bayi untuk mencernanya dan tidak menyebabkan reaksi alergi.

Ahli gizi ahli diet yang terdaftar di Syosset, New York setuju, selama puluhan tahun, beras seral dapat memberikan nutrisi yang bayi butuhkan, terutama zat besi dan seng.

"Pada sekitar usia 6 bulan, zat besi pada ASI secara alami menurun. Plus, ketika ASI mulai berhenti, mereka dapat kekurangan nutrisi yang cukup dan harus menggantinya dengan makanan padat untuk pertumbuhan yang cepat," kata seorang terapis induk gizi di Denver, Colorado, Sara Peternell.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, sereal beras jadi kurang populer. Hal ini mendukung pernyataan Asisten profesor bersertifikat pediatri dan kepala klinis asosiasi di Yale University, Dr. Anthony F. Porto, yang mengatakan, tidak ada bukti medis bahwa makanan padat tertentu memiliki kelebihan. Meskipun ide ini muncul karena makanan padat yang hambar rasanya dianggap dapat memenuhi gizi bayi serta merangsang gerakan mengunyah bayi.

Hal penting lain tentang makanan bayi ini adalah tingkat tinggi arsenik yang dikandungnya. Pada bulan April, FDA mengusulkan batas 100 bagian per miliar (ppb) untuk anorganik arsenik sereal beras bayi. Meskipun gandum tidak harus ditawarkan sebagai makanan pertama, hal ini tidak perlu dihindari dan ditawarkan hanya setelah bayi Anda dapat mentolerir makanan lainnya.

"Meskipun bayi tidak perlu biji-bijian, bayi perlu makan karbohidrat kompleks," ujar Peternell. Selain itu, dia merekomendasikan butternut squash, zucchini dan ubi jalar yang merupakan pilihan yang sangat baik.

"Jika Anda khawatir tentang arsenik dalam beras, Anda tidak perlu menghindari nasi sama sekali. Jika Anda memilih untuk memberi makan biji-bijian pada bayi Anda, pilih varietas seperti gandum, multigrain sereal, barley, quinoa dan millet," ungkapnya.

Sebagai catatan, jika Anda ingin membesarkan bayi sebagai seorang vegetarian, kuning telur juga merupakan pilihan yang baik. Meskipun kacang-kacangan tinggi zat besi, proteinnya tidak lengkap kecuali mereka dikombinasikan dengan biji-bijian dan mereka harus ditawarkan sesekali ketika bayi Anda sudah bertambah usia, kata Peternell.

Namun bila Anda memutuskan untuk tidak memberikan biji-bijian karena membuat bayi Anda sembelit, coba ganti makanannya seperti plum, pir, peach dan aprikot. Juga, perlu diingat, tidak peduli apapun jenis makanan yang Anda perkenalkan, Anda harus mulai untuk menawarkan makanan baru pertama setiap tiga sampai lima hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini