Sukses

Dinkes Gandeng Lembaga Eijkman Teliti Obat Nyamuk Fogging

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Kesehatan untuk memeriksa obat nyamuk yang biasa digunakan untuk fogging.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Kesehatan untuk memeriksa obat nyamuk yang biasa digunakan untuk fogging. Ahok menduga obat itu sudah tidak ampuh karena nyamuk sudah mutan.

Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Prihatno mengatakan, obat yang selama ini digunakan untuk fogging bisa saja resisten. Karen digunakan tidak sesuai aturan. Masalahnya, masyarakat tidak sabar dan meminta swasta untuk melakukan fogging. 

"Bukan salah tapi mungkin resisten. Misalnya ada aturannya, tapi kadang-kadang masyarakat nyewa swasta. Ya makin lama makin kuat," jelas Koesmedi di Balaikota, Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Koesmedi mengatakan, sample obat kini sedang diperiksa. Dinas Kesehatan juga bekerja sama dengan Lembaga Eijkman. Eijkman adalah Lembaga Biologi Molekuler yang melakukan riset biologi molekuler di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

"Kita lagi mencoba cari Eijkman minta dilihat, dites apakah obat yang dicampur masih cukup efektif atau tidak," imbuh Koesmedi.

Sebelumnya, Ahok meminta Dinas Kesehatan meneliti kembali obat nyamuk yang digunakan untuk fogging. Dia curiga, obat saat ini sudah tidak ampuh karena nyamuk sudah semakin kuat.

"Makanya saya suruh cek sekarang, apakah fogging obatnya tidak sesuai atau mutan, ini karena dulu campurannya terlalu sering makanya mesti dicek," kata Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini