Sukses

12 Hal Pengganggu Konsentrasi dan Cara Mengatasinya

Penelitian mengungkapkan bahwa ingatan jangka pendek dan perhatian menderita ketika kita bangun bersemangat tapi tidak makan.

Liputan6.com, Atlanta - Kehidupan di masa kini dipenuhi dengan berbagai hal yang dapat membunuh konsentrasi kita. Dikutip dari webMD.com pada Sabtu (2/1/2016), berikut ini adalah sejumlah jenis gangguan beserta tips yang dibeberkan oleh psikologis Lucy Jo Palladino, PhD guna membantu mengatasi gangguan.

Media sosial
Sekarang ini mudah sekali terhubung dengan teman—sekaligus terputus dari pekerjaan—berkali-kali dalam satu jam. Setiap pembaruan status merenggut pikiran kita dan memaksa kita undur kembali ketika meneruskan pekerjaan.

Saran perbaikan:
Hindari terhubung dengan situs media sosial selagi bekerja. Jika merasa tergoda untuk acap kali memeriksanya, lakukan selagi masa istirahat, yaitu ketika banjir unggahan tidak mengganggu konsentrasi. Jika tidak bisa tahan menghadapi godaan untuk terhubung, bawalah laptop ke tempat di mana tidak ada akses internet selama beberapa jam.

Banjir surel
Ada sesuatu tentang surel (email), yaitu bahwa surel menyusup masuk dan minta segera dijawab. Memang benar banyak surel terkait dengan pekerjaan, tapi tetap dipandang sebagai pengganggu proyek yang dihadapi. Kita tidak bisa maju pesat kalau terus menerus berhenti melakukan pekerjaan hanya untuk menjawab setiap pesan.

Saran perbaikan:
Daripada terus-menerus memeriksa surel, tentukan suatu waktu tertentu untuk keperluan tersebut. Selama seharian, kita sebenarnya bisa saja menutup program surel. Hal ini memungkinkan kita memiliki sebongkah besar waktu untuk bekerja tanpa terputus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Telepon genggam

Telepon genggam
Mungkin yang lebih mengganggu daripada surel adalah bunyi panggilan telepon. Tidak banyak yang bisa tahan untuk tidak menjawabnya. Tapi, menjawab telepon bukan sekadar mencuri waktu karena harus bicara. Hal ini juga bisa memotong momentum dalam tugas yang sedang dikerjakan.

Saran perbaikan:
Coba manfaatkan fitur pengenal panggilan. Jika kita menduga panggilan itu tidak penting, biarkan saja masuk dalam kotak pesan. Jika kita sedang mengerjakan proyak yang memang intens, coba senyapkan telepon sehingga kita tidak tergoda untuk menjawab. Jadwalkan waktu tertentu untuk memeriksa pesan suara (voicemail). Mendengarkan pesan sekaligus lebih sedikit gangguannya daripada menjawab setiap kali ada panggilan telepon.

Tugas berbarengan (multitasking)
Jika kita sudah menguasai seni multitasking, kita bisa saja merasa mendapatkan lebih banyak dalam jangka waktu yang lebih sedikit. Kata para pakar, coba pikirkan ulang. Penelitian menengarai bahwa kita kehilangan waktu setiap kali menggeser perhatian dari satu tugas ke tugas lainnya. Hasil akhirnya, melakukan 3 proyek bersamaan biasanya menghabiskan waktu lebih lama daripada mengerjakan satu demi satu.

Saran perbaikan:
Sekiranya memungkinkan, fokuskan perhatian pada satu proyek sekali, apalagi ketika sedang mengerjakan tugas intens atau memiliki prioritas tinggi. Simpanlah kemampuan multitasking untuk tugas yang tidak mendesak atau menuntut—misalnya, mungkin tidak terlalu merepotkan untuk merapihkan meja sambil berbicara di telepon.

Kebosanan
Beberapa tugas yang harus kita lakukan setiap hari lebih menarik daripada tugas yang lain. Tugas membosankan bisa meruntuhkan bentang perhatian (attention span) kita hanya dalam beberapa menit saja, sehingga kita rentan terhadap gangguan.

Saran perbaikan:
Aturlah waktu untuk diri sendiri. Jika kita terbenam dalam suatu tugas tertentu untuk jangka waktu yang lama, beristirahatlah 10 menit. Beri hadiah kepada diri sendiri, misalnya secangkir kopi, cemilan kesenangan, atau jalan-jalan ke luar. Tugas-tugas membosankan lebih mudah dilewati jika kita memiliki sesuatu yang diharapkan. Inilah satu-satunya di mana multitasking yang disebut di atas bisa berlaku. Mendengarkan radio sampil menyusun tanda terima dapat membantu bertahan cukup lama untuk menyelesaikan tugas.

Pikiran mengganggu
Sulit untuk fokus pada pekerjaan di depan mata jika kita khawatir tentang hal sepele yang harus dilakukan ataupun tugas rumah yang harus selesai. Atau bisa saja kita terputus berbicara kemarin dan itu terus menggelayut dalam pikiran. Pikiran mengganggu dalam bentuk apapun dapat menjadi pengganggu yang kuat.

Saran perbaikan:
Suatu cara mengusir hal yang menggelayut dalam pikiran adalah dengan menuliskannya. Buatlah daftar tugas sepele, tugas rumah, atau tugas lain yang akan diselesaikan belakangan. Luapkan frustrasi atas konfrontasi tidak menyenangkan melalui jurnal. Setelah semua itu tertulis di kertas, kita mungkin bisa terbebas sejenak.

Stres
Ketika kita merasa semua sudah terlalu banyak, bisa saja kita jadi kesulitan fokus pada masing-masing tugas. Bukan hanya itu, stress memberi dampak yang nyata pada tubuh. Bahu bisa kaku, pusing-pusing, atau jantung berdebar-debar, semuanya bisa merenggut kemampuan kita untuk konsentrasi.

Saran perbaikan:
Pelajari teknik pengurangan stress, misalnya meditasi. Hal ini dapat membantu mengatasi pemikiran penuh stres, sehingga tidak banyak menuntut perhatian. Dalam suatu penelitian, para peneliti mengungkapkan bahwa orang yang ikut kursus meditasi 8 minggu memperbaiki kemampuan mereka untuk fokus. Kalau tidak ada di dekat tempat kita, pelajarilah secara daring (online).

3 dari 3 halaman

Kurang tidur

Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyulitkan untuk konsentrasi. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa tidur terlalu sedikit dapat merenggut bentang perhatian dan ingatan jangka pendek kita.

Saran perbaikan:
Kebanyakan orang dewasa memerlukan tidur malam selama 7 hingga 9 jam setiap hari. Jadikan tidur malam sebagai prioritas. Hal ini akan membantu kita meraih lebih banyak sewaktu kita bangun. Perhatikan juga waktu-waktu di mana kita lebih awas dalam satu hari. Dengan demikian, kita akan mengetahui jadwal untuk tugas yang paling berat.

Lapar
Otak tidak dapat fokus tanpa ‘bahan bakar’. Jadi, melupakan makan—terutama sarapan—merupakan pembunuh utama konsentrasi. Penelitian mengungkapkan bahwa ingatan jangka pendek dan perhatian menderita ketika kita bangun bersemangat tapi tidak makan.

Saran perbaikan:
Jauhkan rasa lapar dan berikan otak kita sumber energi yang tetap dengan beberapa kebiasaan ini:
• Selalu sarapan
• Makanlah cemilan berprotein tinggi (keju, kacang-kacangan)
• Jauhilah karbohidrat sederhana (cemilan manis, pasta putih, nasih putih)
• Pilih karbohidrat kompleks (bulir utuh)

Depresi
Amat banyak orang cenderung berpikir bahwa kesedihan merupakan tanda utama depresi. Tapi National Institute of Mental Health mengatakan bahwa kesulitan berkonsentrasi adalah salah satu gejala depresi yang paling lazim. Jika kita bermasalah untuk konsentrasi, atau merasa hampa, putus asa, atau acuh, kita mungkin sedang mengalami depresi.

Saran perbaikan:
Jika kita rasa kita sedang depresi, langkah pertama adalah membicarakan dengan dokter atau konselor. Depresi sangat bisa ditangani. Banyak penelitian yang mengungkapkan tentang keberhasilan obat antidepresi dan beberapa jenis terapi obrolan.

Obat
Sayangnya, sejumlah obat untuk menangani depresi dapat mengusik konsentrasi. Hal ini juga terjadi pada banyak obat jenis lain. Bicarakan dengan dokter atau ahli farmasi untuk memeriksa apakah obat atau suplemen yang diminum dapat berdampak pada konsentrasi.

Saran perbaikan:
Jika kita menduga obat-obatan mengganggu konsentrasi, jangan menganggap kita tidak punya pilihan lain. Bicarakan dengan dokter tentang penyesuaian dosis atau penggantian dengan kelas obat yang berbeda. Jangan seenaknya berhenti meminum obat kecuali diperintahkan dokter.

ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) bukanlah masalah yang ada hanya pada anak kecil. Lebih dari setengah jumlah anak dengan ADHD terus mengalami gejala-gejalanya sesudah dewasa. Tanda-tanda klasiknya adalah pendeknya bentang perhatian (attention span) dan kesulitan fokus pada tugas.

Saran perbaikan:
Jika kita memiliki masalah terus-menerus untuk fokus, dan kita memiliki masalah perhatian sewaktu masih anak-anak, tanyalah kepada dokter atau konselor tentang ADHD. Ada sejumlah cara untuk menghadapi keadaan itu, termasuk terapi perilaku dan obat-obatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini