Sukses

Inikah Gambar Bungkus Rokok yang Bikin Perokok Jera?

Para peneliti di Amerika Serikat menemukan gambar kemasan rokok yang efektif membuat perokok jera.

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti di Amerika Serikat menemukan gambar kemasan rokok yang efektif membuat perokok jera. Bila sebelumnya Inggris memperkenalkan gambar paru-paru dan jantung yang rusak, ilmuwan justru mengangap gambar organ berdarah membuat orang berhenti merokok.

Seperti dimuat laman berita Mirror, Kamis (24/12/2015), dalam penelitian yang dipulikasikan dalam jurnal PLOS ONE, para ilmuwan menilai label setiap kemasan selama empat minggu. Grafisnya beragam, mulai dari teks, gambar organ rusak dan gambaran suasana operasi.

Psikolog dari Ohio State University, Professor Ellen Peters mengatakan, gambar pada kemasan rokok secara psikologis akan memicu perokok berpikir lebih untuk mengurangi kebiasaan berisiko mereka walaupun pada akhirnya rokok membuat ketagihan.

Pemimpin studi, Dr Abigail Evans mengatakan, penelitian ini memberikan bukti nyata kalau grafis bungkus rokok akan memberikan dampak ketimbang hanya peringatan teks sederhana.

Saat ini, bungkus rokok di Amerika menggunakan label yang telah disetujui US Food and Drug Administration, termasuk gambar seorang pria merokok melalui lubang di tenggorokannya, atau dikenal dengan konsisi trakeostomi, yang terjadi karena beberapa jenis kanker akibat merokok. Penggunaan label peringatan pada bungkus rokok diperkenalkan di Amerika Serikat pada 2009, setahun setelah Inggris.

Pengajuan gambar berdarah ini pernah dilakukan namun akhirnya ditolak oleh pengadilan setempat karena gugatan dari industri tembakau yang menyimpulkan gambar ini terlalu membangkitkan emosi dan memaksa konsumen untuk berhenti.

"Temuan ini menunjukkan, penilaian pengadilan tidak benar karena gambar-gambar ini efektif untuk mencegah perokok baru," kata Peters.

Menurut Peters, perokok tidak akan merasa terintimidasi oleh gambar. Justru gambar seperti itu akan memancing emosi mereka untuk berpikir dan lebih hati-hati tentang risiko merokok.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.