Sukses

6 Cara Mudah Cegah Pikun di Usia Muda

Setiap hari, otak manusia kehilangan ribuan sel sehingga kita semua berisiko pikun.

Liputan6.com, Jakarta Pernah lupa menaruh kunci? lupa password telepon atau sulit mengingat tanggal ulang tahun orangtua atau pasangan. Jika pernah mengalaminya, Anda tidak sendiri. Sebab setiap hari, otak manusia kehilangan ribuan sel sehingga kita semua berisiko pikun.

Meski begitu jangan senang dulu karena seiring bertambahnya usia, pikun sering dikaitkan dengan gejala demensia alzheimer. Mengerikan, bukan? Tapi tidak perlu cemas, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penurunan kerusakan otak.

Apa saja yang perlu dilakukan? simak ulasannya, seperti dikutip Mirror, Senin (4/5/2015) berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Jangan andalkan teknologi



1. Jangan mengandalkan teknologi

Cobalah jangan terlalu banyak mengandalkan teknologi. Perangkat teknologi memang memudahkan, tapi kalau hanya sekedar mengingat nama negara, tempat atau bahkan menghitung, sesekali hindari teknologi.

Psikolog dari Goldsmiths University, Patrick Fagan mengatakan, teknologi bisa mengubah bentuk otak kita, termasuk mengubah fungsinya. "Teknologi membuat manusia manja dan saya khawatir pada generasi mendatang," katanya.

2. Aktivitas fisik

Olahraga bisa meningkatkan kekuatan otak Anda. Tak percaya? sebuah studi oleh University of Georgia menemukan, sedikit latihan aerobik 20 menit sehari saja sudah cukup meningkatkan kesehatan otak.

"Latihan fisik memiliki efek besar pada kognisi Anda. Selain membuat tubuh sehat dan meningkatkan sirkulasi, olahraga juga membantu Anda mendapatkan oksigen lebih baik," kata neuro-psikolog, Dr Ashok Jansari.

Aktivitas fisik tak hanya olahraga, Jansari juga mengatakan untuk menari. "Jika sulit olahraga, menarilah. keduanya sangat baik dalam pelepasan hormon serotonin yang penting untuk kesehatan otak.

3 dari 4 halaman

3. Sosialisasi



3. Bersosialisasi

Sebuah penelitian dari PLOS Medicine menemukan, orang-orang yang kesepian berisiko dua kali lipat terkena demensia. Untuk itu, kata Jansari, bersosialisasi adalah kuncinya. 

"Bersosialisasi bisa merangsang otak, termasuk meningkatkan fungsi kognitif seperti menalar, intuisi, berpikir dan merasakan sesuatu. Selain itu, berteman juga membantu menciptakan cadangan sel-sel otak," katanya.

4. Bermain scrabble

Tahun lalu, 73 psikolog terkemuka dan ahli saraf mengklaim permainan kata seperti scrabble dapat meningkatkan kesehatan kognitif.

4 dari 4 halaman

Tidur



5. Tidur

Selain tidur 8 jam semalam, penelitian terbaru dari University of California menunjukkan bahwa tidur siang selama 10 menit saja bisa melawan degenerasi otak.

6. Belajar memainkan alat musik atau berbicara bahasa baru

"Musik memiliki efek yang luar biasa bagi otak. Belajar memainkan alat musik tidak hanya meningkatkan kemampuan musik Anda, tetapi juga kemampuan verbal dan visual. Anak-anak yang memainkan alat musik memiliki IQ yang lebih tinggi," kata Jansari.

Jika Anda tidak bisa memainkan alat musi, maka belajarlah bahasa baru. Cara ini juga memiliki efek yang sama. Sebuah studi dari University of Edinburgh menunjukkan, belajar bahasa baru dapat menunda demensia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini