Sukses

Pembunuh Senyap Itu Bernama Hipertensi

Hipertensi tak memiliki gejala, jika ada keluhan artinya sudah terjadi kerusakan pada organ yang kena dampaknya.

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang sering nggak sadar menderita hipertensi. Tahu-tahu sudah kena serangan jantung, stroke sebagai penyakit lanjutan. Tensi yang meninggi ini kerap dirasa tanpa gejala. Semuanya serba diam, senyap.

"Hipertensi itu tanpa gejala, orang tidak akan merasa apa-apa. Keluhan muncul ketika sudah ada komplikasi dan gangguan organ. Artinya ini terlambat karena sudah terjadi kerusakan pada organ yang kena dampaknya," terang Kardiologis dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Dokter Siska Suridanda Danny, SPJP, FIHA dalam acara yang digelar OMRON Healthcare, di Le Meridien, Jakarta (31/3/2015).

Tak heran bila hipertensi disebut pembunuh diam-diam atau silent killer. Meski begitu, sebenarnya kalau diperhatikan, tensi yang melonjak tinggi ini biasanya disertai keluhan. Biasanya keluhan yang dirasakan antara lain sakit kepala hebat, lelah berkepanjangan, gangguan penglihatan, sesak napas, nyeri dada, hingga berdebar-debar.

Hipertensi sangat terkait dengan stroke, penyakit jantung, serta gagal ginjal yang bisa menyebabkan kematian. Karena itu, Siska mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dan memeriksakan tekanan darah secara berkala dan sedini mungkin.

 

Anda yang berusia di atas 20 tahun bukan perokok dan peminum alkohol serta kopi, rutinlah periksa tekanan darah dua tahun sekali. Sedangkan bagi kelompok berisiko lakukan setahun sekali. Yang dimaksud dengan kelompok berisiko adalah mereka yang telah berumur lebih dari 40 tahun atau tekanan darah sebelumnya normal tinggi (130-139/80-89 mmHg).

Bagi mereka yang memiliki faktor risiko kardiovaskular lain seperti diabetes, obesitas, koleseterol tinggi, dan memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi disarankan memeriksakan diri secara berkala setahun sekali.

Baca Juga:

Banyak Anak Muda Italia Hipertensi, Ini Penyebabnya

Yoghurt, Teman Terbaik bagi Penderita Hipertensi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini