Sukses

Waspada 6 Bahaya Tersembunyi pada Beras

Nasi menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Tapi, waspadalah karena beras menjadi pelabuhan berbagai pencemaran.

Liputan6.com, Jakarta Nasi menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Setiap hari setengah dari populasi di dunia juga mengonsumsi nasi. Tapi, waspadalah karena beras menjadi pelabuhan berbagai pencemaran yang mengancam kesehatan.

Berikut beberapa pencemaran (kontaminasi)yang umum terjadi pada beras seperti dilansir thehealthsite, Senin (22/12/2014):

1. Arsenik

Logam ini menjadi salah satu pencemaran yang umum di beras yang terjadi secara alami di tanah dan air. Padi ditanam di air, yang membuatnya mengandung arsenik 10 kali lebih banyak dibanding sereal lain. Logam ini juga terakumulasi di dalam sekam dan selama proses penggilingan, kulit dibuang dari biji. 

Beras merah tingkat arseniknya dinilai lebih tinggi dibanding beras putih. Paparan arsenik bisa mengakibatkan kanker, penyakit jantung, dan penyakit kulit.

2. Minyak mineral

Beras umumnya dikemas dalam karung goni yang tercemar minyak mineral. Serat rami diberikan minyak ini agar fleksibel.

Ketika beras diangkat dengan karung akan terkontaminasi sejumlah minyak. Penelitian pada minyak menunjukkan, minyak mineral mengandung karsinogenik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Racun

 



3. Racun dari bakteri

Aflatoksin adalah zat berbahaya yang dihasilkan bakteri spesies Aspergillus yang mengontaminasi komoditas pangan seperti beras. Ketika beras terkena hujan lebat dan kelembabannya tinggi, ini disukai bakteri.

Biasanya racun ini dalam jumlah yang tinggi ditemukan saat hujan merusak beras dan beras setengah matang, serta mengandung karsinogen dan hepatotoxin.

4. Timbal dan kadmium

Kontaminan lain yang umum terjadi dalam beras adalah logam timbal dan kadmium. Ini hadir dalam konsentrasi tinggi pada beras giling.

Apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi bisa merusak tubuh. Selain itu, pupuk tertentu mengandung kadmium yang diserap gabah dari tanah.

Tingginya tingkat timbal bila dikonsumsi dari beras bisa merusak otak dan menyebabkan masalah pencernaan.

3 dari 3 halaman

Kotoran tikus



5. Kotoran tikus dan hewan pengerat

Tikus mencemari beras bila disimpan di bawah. Kotoran tikus dan tikus menyebarkan bakteri, mencemari beras yang disimpan serta memicu alergi pada manusia ketika padi yang terkontaminasi dikonsumsi.

Bahkan, feses yang kering serta urine tikus bisa berbahaya untuk kesehatan. Hantavirus 4 merupakan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa yang ditularkan hewann pengerat.

6. Bahan kimia dari kemasan

Ini adalah fakta yang diketahui bahwa pengolahan yang tak higienis dan pengepakan beras merupakan penyebab beras tak layak dikonsumsi.

Bahan buat kemasan yang terbuat dari plastik (karung beras), penggunaan tinta, dan perekat pada kemasan, kurang sensitif terhadap cahaya, suhu, dan kelembaban pada bahan kemasan bisa menyebabkan kontaminasi beras.

Penggunaan bahan kemasan dalam jangka panjang bisa menyebabkan beberapa efek kesehatan.

Turunkan Risiko

Meskipun tak mungkin menghindari kontaminasi dari beras, Anda bisa menurunkan risiko buat kesehatan dengan beberapa cara ini:

a. Cuci beras setidaknya dua atau tiga kali sebelum masak

b. Masak beras dengan menambahkan sejumlah air dan saring kelebihan air saat beras setengah matang
Periksa beras sebelum membelinya seperti serangga mati, rusak, dan beras pecah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.