Sukses

3 Mitos Seksual Ini Akhirnya Terbongkar

Mitos terkait berhubungan seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan akhirnya terpecahkan

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pria percaya bahwa pasangannya tidak akan hamil bila mereka berhubungan seksual di saat wanita sedang datang bulan, pria mengenakan kondom, atau kalau pria menarik penis ke luar sebelum ejakulasi.

Menurut Scott Hays, cara seperti itu memang benar dapat memperkecil kemungkinan seorang wanita untuk hamil. Namun pria juga harus tahu bahwa itu bukanlah jaminan.

Berikut penjelasannya, seperti dikutip Health-Liputan6.com dari buku berjudul `Built for Sex: Terlatih untuk Bercinta` karya Scott Hays, Kamis (30/10/2014)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1



1. Seks selama menstruasi

Sperma mampu bertahan hidup selama tiga sampai lima hari di saat mereka meringkuk di dalam rahum yang hangat. Dan wanita dengan pola haid yang tidak teratur atau siklus menstruasi yang lebih pendek dari siklus rata-rata, bisa berovulasi di dekat masa menstruasi, sehingga sperma mampu membuahi teluar pada saat Anda tidak mengharapkannya.

"Melakukan hubungan seksual tanpa alat pengamanan selama masa ini, sangat mungkin akan memberikan Anda kejutan kecil sembilan bulan berikutnya," kata Scott.

3 dari 4 halaman

2



2. Kenakan kondom

Menurut dia, jika kondom dikenakan secara benar, sangat efektif mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. "Dengan syarat, kondom tidak bergeser atau pecah," kata Scott.

Hal itu benar-benar terjadi, karena ada 14 kehamilan di antara 100 pasangan suami istri yang selalu menggunakan kondom dalam kurun waktu satu tahun.

Dengan kata lain, secara statitstik, sepasang suami istri yang menggunakan kondom selama 10 tahun, mungkin akan menghadapi satu kali kehamilan yang tidak diinginkan.

4 dari 4 halaman

3



3. Menarik ke luar sebelum ejakulasi

Sejumlah kecil cairan kelamin yang sering disebut dengan pre-come menetes sebelum ejakulasi. Cairan itu mengandung konsentrasi sperma yang sama dengan cairan yang dikeluarkan saat ejakulasi penuh. Tingkat kegagalan dari metode yang dinamak tarik-keluar ini adalah sekitar 20 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini