Ini Dia Kenapa Banyak yang Nggak Sembuh dari Kanker Payudara

Liputan6.com, Jakarta Kanker payudara masih menjadi penyakit kanker yang banyak diderita perempuan Indonesia. Diperkirakan Setiap tahunnya ada 49.000 kasus baru kanker payudara dengan kasus meninggal 20.000

 

Tingginya jumlah kematian pada pasien kanker payudara salah satunya disebabkan koleh deteksi dini yang kurang. Banyak wanita yang memeriksakan diri saat mereka sudah berada di stadium lanjut (stadium III-IV). Di Rumah Sakit Kanker Dharmais dari data tahun 2012, sekitar 70 persen pasien kanker payudara datang pada stadium lanjut. Lalu, sekitar 20-30 persen pada stadium I dan II.

 

"Pada kanker payudara stadium awal umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, nah baru ketika mulai ada rasa sakit pada payudara, pembengkakan, kulit payudara mirip kulit jeruk, baru memeriksakan ke dokter dan ternyata sudah stadium 3 atau 4 ," ungkap konsultan hematologi dan onkologi medik RS Dharmais Ronald A. Hukom, MHSc, SpPD KHOM pada acara Early vs Advanced Breast Cancer yang digagas oleh Novartis di fX Senayan pada Rabu (29/10/2014).

 

Padahal, jika kanker payudara terdeteksi lebih awal, tindakan operasi saja bisa dilakukan. Namun, jika sudah pada tahap lanjut artinya pasien harus mendapatkan pengobatan dari dokter multidisiplin seperti onkologi, penyakit dalam, ahli bedah dan ahli radiasi mengenai urutan pengobatan maupun cara pengobatan yang paling tepat. 

 

"Para dokter akan berdiskusi mengenai mana cara yang paling baik untuk menanganinya," ungkapnya. Mulai dari terapi sistemik, kemoterapi, operasi, hingga radiasi.

 

"Dengan penanganan tim dokter multidisiplin yang baik, sekitar 60-70 persen pasien kanker payudara stadium III dan 15-20 persen stadium IV bis tetap hidup hingga lebih dari lima tahun," ungkap dokter Ronald.