Sukses

Howard Tidak Akan Menarik Pasukan dari Irak

Perdana menteri Australia terpilih John Howard tidak akan mengubah keputusan soal penempatan pasukannya di Irak. Hingga saat ini, belum ada satu pun dari 2.000 prajurit Australia yang tewas kala bertugas di Irak.

Liputan6.com, Sidney: Australia tidak akan mengubah keputusan soal penempatan pasukannya di Irak. Demikian diungkapkan John Howard yang terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia di Sidney, baru-baru ini.

Seperti diketahui, Howard mengirimkan 2.000 prajurit ke Irak pada Januari tahun silam. Keputusannya itu sempat dikecam oleh sebagian rakyat Australia [baca: Lagi, Australia Mengirim Pasukan ke Teluk]. Sampai saat ini, belum ada korban dari pasukan Australia yang bertugas mendukung pasukan Amerika Serikat itu.

Sementara itu, polisi Irak mengumpulkan senjata yang diserahkan kelompok pejuang Syiah di Sadr City, Baghdad, Irak. Menurut Penasihat Militer Nasional Kassim Daoud, pemerintah Irak menyediakan US$ 500 juta untuk membangun kembali Sadr City yang porak-poranda akibat pertempuran antara pejuang Syiah dengan pasukan koalisi AS.

Anggota milisi yang menyerahkan senjata kepada polisi Irak mendapat imbalan senilai berkisar US$ 5 sampai US$ 1.000. Pemerintah ad interim Irak juga berjanji membebaskan anggota milisi yang ditahan. Program perlucutan senjata berlangsung selama lima hari. Namun, iming-iming uang kurang mendapat respons milisi Syiah. Buktinya, setiap tiga jam hanya tiga anggota milisi yang datang ke kantor polisi untuk memberikan senjata. Sebagian besar dari personel kelompok gerilayawan juga banyak menolak dibayar.

Di sisi lain, Stasiun Televisi Al Arabiya menyiarkan rekaman video tiga anggota jihad yang menyandera seorang warga Turki. Ketiga gerilayawan mendesak warga Turki pergi dari Irak. Amerika Serikat juga diminta melepaskan semua tahan Irak. Ancaman ini disiarkan beberapa jam setelah kelompok batalyon Abu Bakar Al-Siddiq membebaskan sepuluh sandera asal Turki.

Sedikitnya lima orang tewas dalam aksi bom bunuh diri di sebuah masjid milik penganut muslim Syiah di Kota Lahore, Pakistan. Sebelum berhasil masuk ke dalam masjid, pelaku menembak mati dua penjaga yang mencoba menghentikannya. Menurut Khawaja Basharat, seorang pemimpin komunitas Syiah setempat, di antara korban tewas terdapat anak-anak [baca: Bom di Masjid Pakistan, Lima Tewas].

Sebanyak 62 jenazah ditemukan setelah air bah yang melanda kawasan negara bagian Assam, India, surut. Umumnya, korban ditemukan tersangkut pada akar atau cabang pohon yang roboh. Banjir selama tiga hari di kawasan timur laut India menewaskan sekitar 88 orang [baca: Banjir Bandang di India, Puluhan Orang Tewas].

Christopher Reeve, pemeran tokoh Superman meninggal dunia di Rumah Sakit Northern Westchester, Mount Kisco, New York, Amerika Serikat. Pria kelahiran New York, 25 September 1952 itu mengembuskan napas terakhir akibat gagal jantung. Sejak Sabtu pekan kemarin, Reeve mengalami koma setelah terkena serangan jantung [baca: "Superman" Meninggal karena Serangan Jantung].(TOZ/Yoh)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.