Sukses

Ilmuwan Korea Mengkloning Embrio Manusia

Sejumlah ilmuwan dari Universitas Nasional Korea Selatan mengklaim berhasil mengkloning embrio manusia dan memisahkan sel induknya. Kesuksesan ini diklaim sebagai yang pertama kalinya di dunia.

Liputan6.com, Seoul: Sejumlah ilmuwan dari Universitas Nasional Korea Selatan, baru-baru ini, mengaku berhasil mengkloning embrio manusia dan memisahkan sel induknya. Keberhasilan ini memperbesar kemungkinan para dokter untuk mengembangkan jaringan tubuh manusia demi alasan penyembuhan.

Para ilmuwan mengaku keberhasilan mereka itu berkat sel telur yang disumbangkan oleh relawan di negeri mereka. Kesuksesan ini diklaim sebagai yang pertama kalinya di dunia. Teknik yang mereka gunakan adalah therapeutic cloning yang tidak bertujuan untuk membuat bayi melainkan untuk menciptakan sel atau jaringan tubuh tertentu.

Embrio yang dihasilkan merupakan kembaran genetik dari pasien. Embrio tersebut kemudian dikembangkan dalam sebuah tabung tes untuk menyuplai sel-sel yang dapat dikembangkan lagi menjadi jaringan. Saat dicangkokkan kesesuaian Deoxyribonucleic Acid (DNA) atau garis keturunan sel akan memperkecil kemungkinan ditolaknya sel jaringan tersebut oleh sistem kekebalan tubuh pasien.

Teknik ini sekaligus menawarkan terobosan baru dalam penyembuhan penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya termasuk penyakit parkinson dan diabetes. Sejauh ini ilmuwan baru mengujinya pada tikus laboratorium. Sedangkan percobaan untuk melakukan kloning manusia hingga kini masih menjadi perdebatan di dunia internasional. Amerika Serikat misalnya, menginginkan Perserikatan Bangsa-Bangsa melarang semua bentuk kloning yang melibatkan sel manusia.

Namun, Inggris, Korsel, dan sejumlah negara lain menolak keinginan AS. Menurut mereka, therapeutic cloning harusnya diperbolehkan karena sangat berguna bagi dunia kedokteran. Kini langkah selanjutnya dari Tim Korsel ini adalah mempelajari cara membentuk jaringan tertentu dari sel yang dihasilkan embrio kloning. Sejauh ini, eksperimen membuktikan bahwa sel tersebut dapat berkembang menjadi sejumlah jaringan seperti otot, tulang, tulang rawan, dan sel mata.

Pertengahan bulan silam, Panos Zavos, dokter spesialis kesuburan asal Inggris mengklaim telah berhasil membuat kloning embrio manusia dari sel kulit seorang laki-laki. Embrio hasil kloning itu kemudian disematkan ke dalam rahim perempuan berusia 35 tahun, yang juga istri laki-laki pemilik sel kulit tersebut. Namun, para ilmuwan genetika belum bisa menerima klaim itu karena tak disertai data [baca: Seorang Dokter Berhasil Mengkloning Embrio Manusia].(YYT/Pin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.