Sukses

Militer Bantah akan Eksekusi 21 Perwira Pemboikot

Militer Suriah hari Selasa (20/12) membantah beredarnya berita bahwa pemerintah Suriah akan mengeksekusi 21 perwira militer yang baru-baru ini ditangkap.

Liputan6.com, Damaskus: Sumber militer Suriah, Selasa (20/12) membantah berita bahwa pemerintah Suriah akan mengeksekusi 21 perwira militer yang baru-baru ini ditangkap. Menurut kantor berita setempat SANA, sumber itu juga menyebut bahwa berita tersebut sebagai bukti kebangkrutan media yang juga menyebabkan krisis demokrasi di Suriah.

Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah, oposisi berbasis di London, mengatakan Senin lalu bahwa sekitar 70 tentara pembelot telah tewas karena mereka meninggalkan posisi mereka di kota-kota Kansafra dan Kafr Awid, di provinsi utara yang bergolak Idlib, sementara itu sejumlah warga sipil juga dilaporkan tewas. Namun, laporan mereka belum bisa diverifikasi secara independen.

Ketegangan di Suriah dimulai sejak Maret lalu ketika para demonstran turun ke jalan untuk menyerukan penggulingan Presiden Bashar Assad. Situasi sejak itu kian memanas, dan pasukan keamanan Suriah juga dituduh menembaki para demonstran. Namun, pemerintah Suriah telah berulang kali membantah pasukannya dengan sengaja membunuh demonstran antipemerintah dan menegaskan bahwa kelompok oposisi bersenjata yang bertanggung jawab atas pertumpahan darah.

Baru-baru ini, Assad juga menyalahkan kekerasan di Suriah pada penjahat, ekstremis agama dan teroris yang bersimpati pada Al-Qaeda. Dia mengklaim bahwa mereka bercampur dengan para demonstran damai. Sementara itu, Menteri Pertahanan Libanon Fayes Ghuson, Selasa juga menyatakan adanya penyelundupan senjata dan para pejuang al-Qaeda dari Libanon ke Suriah. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini