Sukses

Terkuak, Ini Sosok Misteri Ilmuwan Perempuan Kulit Hitam di Foto Tahun 1971

Ada sesosok ilmuwan perempuan berkulit hitam di sebuah foto tahun 1971. Pada masa itu, periset perempuan, apalagi berkulit hitam, adalah hal langka. Siapa dia?

Liputan6.com, Virginia - Sebuah foto hitam putih menampilkan sejumlah ilmuwan. Gambar yang dicetak pada tahun 1971 itu menampilkan 37 peneliti yang hampir seluruhnya adalah pria.

Namun, ada satu sosok perempuan yang fotonya hanya memperlihatkan sepertiga wajahnya. Di masa itu, menjadi satu-satunya ilmuwan perempuan, apalagi kulit hitam adalah hal langka.

Adalah ilustrator Candace Jean Andersen yang menemukan foto tersebut. Saat itu, ia tengah melakukan penelitian tentang orca untuk buku anak ketika pandangannya terpaku melihat sosok perempuan di antara para peniliti.

Dalam sebuah artikel lama, ia menemukan foto para ilmuwan pada Konferensi Internasional tahun 1971 tentang Biologi Paus di Virginia. Dan dia menyadari sesuatu: di tengah lautan wajah-wajah laki-laki - 37 di antaranya - ada satu seorang wanita, wajahnya sebagian tertutup oleh orang lain.

Artikel itu menyebutkan semua pria, tetapi wanita Afrika-Amerika itu terdaftar sebagai "tidak teridentifikasi."

"Tidak teridentifikasi, kenapa? Siapa dia? Apa yang dia sudah kontribusikan pada konferensi? Apa ceritanya ?" Andersen bertanya-tanya, seperti dikutip dari CNN pada Kamis (22/3/2018).

Dia meletakkan proyek buku bergambarnya dan mulai mencari siapa ilmuwan perempuan itu. 

"Ini mengganggu saya selama berhari-hari tanpa mengetahui siapa wanita ini. Jika dia ada di sana, pada konferensi itu, dia harusnya orang penting , saya perlu mengenalnya," kata Andersen kepada CNN.

Menemukan perempuan misterius sepertinya bak mencari jarum di tumpukan jerami.

Gambar itu berumur lebih dari empat dekade. Lebih rumit lagi, wanita itu berdiri di belakang ahli biologi kelautan lainnya, jadi hanya separuh wajahnya yang terlihat.

Jadi Andersen memasang foto di Twitter dan meminta bantuan.

"Halo Twitter, saya sedang dalam misi: Wanita dalam foto ini adalah seorang peserta pada Konferensi Internasional tahun 1971 tentang Biologi Paus. Dia adalah satu-satunya wanita, dan satu-satunya yang diberi caption 'tidak teridentifikasi' dalam artikel ketika saya menemukan foto. Semua pria diberi nama, dia tidak. Bisakah Anda membantu saya mengenalnya?", tulisnya memulai pencarian sang ilmuwan perempuan kulit hitam itu.

Andersen tidak memiliki banyak pengikut Twitter, jadi dia tidak berharap banyak. Tapi tweet itu segera dibagikan kepada orang-orang di seluruh dunia yang bergabung dalam pencarian sang ilmuwan perempuan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inilah Sosok Ilmuwan Perempuan Misterius 

Setelah mengikuti beberapa jejak yang salah, para 'detektif' media sosial - dengan bantuan seorang ahli arsip di Smithsonian - dapat memastikan dalam waktu beberapa hari bahwa wanita itu adalah Sheila Minor Huff.

Pada saat itu, dia adalah seorang analis spesimen biologi di Fish and Wildlife Service.

Ternyata, Huff melanjutkan karirnya menjadi peneliti selama 35 tahun dengan pemerintah federal dan pensiun 12 tahun yang lalu sebagai spesialis perlindungan lingkungan.

Andersen melacak Huff di Facebook dan kedua wanita berbicara di telepon selama hampir satu jam.

"Dia sangat manis, rendah hati, baik hati, dan positif. Dia tidak memiliki hal yang negatif untuk dikatakan," kata Andersen.

Huff, yang sekarang berusia 71 tahun, tinggal di Virginia. Dia tidak sadar akan pencarian media sosial sampai Andersen menghubungi dia.

"Saya harus membuka akun Twitter untuk melihat apa yang diributkan itu," katanya kepada CNN.

Huff mengatakan dia tidak pernah benar-benar khawatir tentang diidentifikasi, atau diakui atau dirayakan, karena dia bersemangat tentang sumber daya alam dan hanya ingin menyelesaikan pekerjaan.

"Saya menganggap diri saya tersembunyi karena yang penting adalah hasilnya," katanya.

Pekerjaannya membawanya ke seluruh negeri dan dia mengambil tanggung jawab lebih banyak saat dia naik pangkat.

Pada satu titik, ia mengelola kantor Departemen Dalam Negeri di Chicago dan bahkan harus mengendarai salah satu kereta api bawah tanah kota ketika dia mengawasi sebuah proyek.

"Mereka membiarkan saya melakukan itu," katanya sambil tertawa.

Sekarang, Huff berfokus menjadi nenek, berkeliling dengan mobil konvertibelnya dan mengambil kelas tari perut. Dia memiliki cinta untuk menari sepanjang hidupnya.

"Selalu punya Rencana B agar bisa pergi ke tempat yang bikin Anda bahagia," katanya.

"Menari meredakan stres dan kekhawatiran saya, ini latihan yang baik dan saya pikir itu membantu orang menjalani hidup yang lebih baik."

Andersen mengatakan berbicara dengan wanita misterius itu setelah upaya global untuk menemukannya telah menginspirasi.

"Saya telah mempertimbangkan untuk menulis buku tentang peristiwa itu atau Sheila sendiri," katanya.

"Saya berharap penemuan Sheila bisa menjadi gambaran yang lebih besar, seperti serangkaian episode tentang mengungkap wanita tanpa nama atau tidak dikenal di STEM."

Huff berulang kali mengatakan bahwa dia tidak pernah dikenali untuk pekerjaannya.

"Bukan hal besar untuk tidak disebutkan namanya. Ketika kamu tahu di dalam dirimu, siapa kamu dan apa yang sudah kamu lalukan, apa itu penting?" dia menambahkan.

Tapi Huff menganggap perhatian ini baik.

"Teman saya yang lain juga mengatakan kepada saya 'Sudah saatnya dunia tahu tentang Anda.'"

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini