Sukses

Presiden Rusia dan Austria Serukan Perdamaian Libia

Konflik tak berujung di Libia membuat dunia internasional prihatin. Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Austria Heinz Fischer angkat bicara mengenai pertikaian yang telah menelan banyak korban jiwa itu.

Liputan6.com, Moskow: Konflik tak berujung di Libia membuat dunia internasional prihatin. Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Austria Heinz Fischer angkat bicara mengenai pertikaan yang telah menelan banyak korban jiwa itu. Dalam pernyataan bersama, Kamis (19/5), kedua presiden tersebut mengatakan konflik di Libia hanya dapat diselesaikan secara damai.

"Meskipun masalah terus berlanjut, masih ada metode untuk mengatasi krisis di Libia. Menurut saya hanya dapat diselesaikan dengan cara-cara damai. Kedua belah pihak jangan menggunakan kekuatan," kata Medvedev dalam konferensi pers setelah menggelar pembicaraan dengan Fischer.

Fischer membenarkan pernyataan Rusia dalam menghadapi masalah ini. "Saya juga berpikir bahwa Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 1973 tentang perkembangan di Libia adalah keputusan yang tepat. Tapi harus diterapkan dengan cara yang sesuai," katanya.

Lebih jauh Fischer mengatakan, tujuan utama dari resolusi itu untuk melindungi warga sipil. "Penggunaan kekuatan militer hanya dilakukan dalam keadaan darurat dan hanya berdasarkan mandat Dewan Keamanan PBB dalam kerangka tugas," imbuh Fischer.

Kedua presiden itu sekaligus menyayangkan tentara koalisi yang menurunkan kekuatan militernya untuk mengatasi krisis di negeri belahan utara Afrika tersebut. Mereka beranggapan, dengan adanya pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, permasalahan di negara yang dipimpin Muammar Khadafi itu jadi semakin pelik.(ANS/Xinhua)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini