Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ini 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Berhubungan Seks

Ada sejumlah dampak negatif yang terjadi pada tubuh jika berhenti berhubungan seks. Apa saja? Berikut penjabarannya.

Liputan6.com, California - Berhubungan seks adalah salah satu kebutuhan dasar bagi pasangan suami istri. Bercinta dianggap salah satu aktivitas menyenangkan.

Menurut sains, berhubungan seks dengan rutin membuat sesorang lebih baik secara emosional, sehat, dan bahagia.

Lantas, bagaimana jika Anda berhenti bercinta. Apa dampaknya bagi tubuh Anda ketika berhubungan seks tak lagi membara dan dibutuhkan?

Menurut the Sun seperti dikutip dari News.com.au pada Selasa (6/3/2018), berhenti berhubungan seks akan membawa kerugian pada tubuh Anda dan jiwa secara umum.

Dan yang paling merasakan dampaknya jika Anda tidak lagi berhubungan seks adalah kaum Hawa.

Seperti apa? Berikut lima hal yang terjadi pada tubuh Anda jika tak lagi berhubungan seks.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Kehilangan Libido

Menurut Sari Cooper, seorang terapis seks berpengalaman, beberapa orang menahan diri dari seks mulai merasa lebih lamban, dengan sedikit demi sedikit mulai tak tertarik dengan seks.

Cooper mengatakan kepada Reader's Digest bahwa beberapa kliennya menggambarkan turunnya libido tidak penting bagi mereka.

Namun, itu tidak sama untuk semua orang. Selama periode di mana tak punya pasangan bercinta, orang seperti itu justru merasa butuh seks.

3 dari 6 halaman

2. Bikin Mudah Kecewa

Kurangnya kontak fisik dengan pasangan--tidak hanya karena seks--membuat beberapa orang merasa dirinya tak berguna dan berujung dengan mudahnya kecewa.

"Ketika orang berhubungan seks, dipastikan akan memiliki kontak kulit. Kontak dengan tubuh adalah hal dasar manusia untuk merasa nyaman, seperti ibu dan bayi," kata Cooper.

"Berhubungan seks membuat banyak kontak tubuh pasangan, dan ini membantu menaikkan mood pasangan, karena biasanya mengeluarkan hormon oxytocin," lanjutnya.

Untungnya, studi menemukan kurangnya aktivitas seksual tidak menyebabkan depresi.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Dinding Vagina Melemah

Dinding vagina melemah adalah hal utama bagi wanita yang menjelang menopause.

Jika Anda secara radikal mengurangi seks yang Anda miliki saat bertambahnya usia, dinding vagina Anda menipis dan bisa menyebabkan hubungan seks yang menyakitkan saat Anda memutuskan untuk bercinta lagi.

Dengan demikian, North American Menopause Society merekomendasikan pasangan tetap melakukan penetrasi reguler untuk membantu kesehatan vagina selama masa menopause.

 

5 dari 6 halaman

4. Kehilangan Lubrikasi

Jika sudah lama tak bercinta, vagina harus berjuang melumasi dirinya sendiri saat Anda mulai berhubungan seks.

Hal itu terjadi karena turunnya kekurangan hormon estrogen.

Dr Lauren Streicher, penulis Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever, menjelaskan, "Jika Anda wanita muda yang berusia 20 atau 30 tahun, Anda akan memiliki banyak estrogen untuk memastikan jaringan tersebut tetap sehat, elastis, dan dilumasi saat dia tidak berhubungan seks.

"Jika Anda seseorang berusia 60 dan tidak memiliki estrogen, Anda tak lagi memiliki minyak pelumas alami itu."

 

 

6 dari 6 halaman

5. Mudah Stres

Bagi sebagian orang, bercinta mengurangi stres. Maka, orang seperti itu akan mudah stres jika frekuensi bercinta berkurang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini