Sukses

Jaksa Agung Israel Puji Penyelidikan Kasus Korupsi PM Netanyahu

Jaksa Agung Israel memuji dan menilai positif proses penyelidikan polisi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait tuduhan korupsi.

Liputan6.com, Tel Aviv - Jaksa Agung Israel pada Kamis 15 Februari, memuji dan menilai positif proses penyelidikan polisi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait tuduhan korupsi.

Sang Jaksa Agung mengatakan bahwa penyelidikan itu "telah dilakukan secara 'teliti' dan 'sesuai aturan'," meski Netanyahu tak mengindahkan hasil penyelidikan tersebut. Demikian seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (17/2/2018).

Dalam sebuah pidato di Universitas Tel Aviv, Jaksa Agung Israel Avihai Mandelblit memuji penyelidikan selama lebih dari satu tahun terkait dua skandal korupsi yang melanda Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Penyelidikan itu mencapai puncak pekan ini, ketika polisi merekomendasikan agar Netanyahu dijatuhi dakwaan penyuapan dan pelanggaran kepercayaan dalam kedua kasus tersebut.

Rekomendasi itu sekarang dikirim ke Jaksa Agung Mandelblit, pejabat yang akan meninjau materi tersebut, sebelum memutuskan apakah akan mengajukan dakwaan.

Netanyahu membantah melakukan kesalahan dan menyebut hasil penyelidikan polisi -- yang antara lain menuduhnya menerima hadiah hampir US$300 ribu dari dua miliarder -- sebagai hasil yang; "bias, ekstrem, dan penuh dengan lubang, seperti keju Swiss."

Sang Perdana Menteri Israel juga menuduh polisi terlalu agresif dalam penyelidikan tersebut. Di sisi lain, pendukung Netanyahu di parlemen telah mencerca polisi, menuduh mereka melakukan kudeta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Cukup Bukti untuk Menuntut Netanyahu Terkait Korupsi?

Kepolisian Israel merekomendasikan agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu didakwa terkait kasus korupsi dan penyuapan.

Menurut pernyataan polisi, terdapat cukup bukti untuk mendakwa Netanyahu karena kasus penyuapan, penggelapan, dan mencederai kepercayaan, dalam dua kasus terpisah.

Berbicara di televisi, Netanyahu mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan ia akan tetap melanjutkan jabatannya sebagai perdana menteri. "Tuduhan itu tidak akan berakhir dengan apa-apa," imbuh dia.

Dikutip dari BBC, Rabu 14 Februari 2018, satu kasus berpusat pada tuduhan bahwa Netanyahu meminta penerbit sebuah surat kabar Israel, Yediot Aharonot, untuk memuat tulisan bernada positif tentang dirinya. Sebagai imbalan, Netanyahu menahan publikasi surat kabar saingan.

Polisi mengatakan, editor Yediot Aharonot, Arnon Mozes, juga harus menghadapi dakwaan.

Tuduhan Lainnya

Tuduhan kedua berpusat pada klaim bahwa PM Israel sejak 2009 itu, menerima hadiah setidaknya senilai US$ 283.000 atau sekitar Rp 3,86 miliar dari taipan Hollywood, Arnon Milchan.

Jerusalem Post memberitakan, hadiah yang di dalamnya termasuk sampanye dan cerutu itu dimaksudkan agar Milchan mudah untuk mendapatkan visa Amerika Serikat.

Produser film kenamaan Hollywood, seperti Fight Club, Gone Girl, dan The Revenant itu pun harus menghadapi tuduhan suap.

Polisi mengatakan, Netanyahu juga diduga melakukan penggelapan dan melanggar kepercayaan terhadap kasus yang melibatkan miliarder Australia, James Packer.

Channel 10 Israel melaporkan bahwa pada Desember 2017, Packer, memberi tahu pihak penyidik bahwa dirinya memberi hadiah kepada Netanyahu dan istrinya Sara.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.