Sukses

Misteri Tewasnya Miliarder Kanada, Korban Pembunuhan Berencana?

Pasangan miliarder ditemukan tewas di rumah mereka di Toronto, Kanada pada Desember 2017. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

Liputan6.com, Toronto - Pasangan miliarder asal Kanada, Barry Sherman dan Honey Sherman, ditemukan tewas di rumahnya pada bulan lalu, 15 Desember 2017.

Polisi menduga, keduanya tewas dibunuh dalam skema pembunuhan berencana. Dalam penyelidikan yang masih berlanjut, mereka mengatakan bahwa tidak ada satu orang pun yang didakwa dan menolak untuk membeberkan nama tersangka, apabila pelaku berhasil diungkap.

Polisi mengumumkan update terbaru kasus tersebut pada hari Jumat, sekitar enam minggu setelah pasangan Sherman meninggal.

"Belum ada yang dituntut sehubungan dengan kematian tersebut, namun kami memiliki daftar nama dari beberapa orang yang akan kami mintai keterangan minggu mendatang," kata detektif polisi Toronto, Susan Gomes, seperti dilansir BBC, Jumat (26/1/2018).

Polisi pada awalnya mencurigai sebab kematian mereka, namun aparat tidak langsung mencari tersangka. Mereka harus melakukan beberapa tindakan, karena menemukan beberapa kejanggalan di tempat kejadian perkara.

Garis polisi dipasang mengelilingi rumah miliarder Barry Sherman pada hari Sabtu, 17 Desember 2017, di Toronto, Kanada. (Robert Gillies/AP)

Jasad Barry (75) dan Honey (70) ditemukan dalam posisi semi duduk, tergantung pada sabuk di pagar samping kolam renang rumah.

Setelah berminggu-minggu menjelajahi rumah seluas 1.114 meter persegi itu, berkonsultasi dengan lebih dari 125 saksi dan mengumpulkan 150 bukti, polisi yakin pasangan tersebut dibunuh.

"Kami memiliki cukup bukti untuk menggambarkan kasus ini sebagai pembunuhan berencana dan kedua korban sebenarnya telah lama diincar pelaku. Kami belum mencari tahu tentang siapa tersangkanya, ucap Gomes.

Rumah pasangan milyader Barry Sherman dan istri dilihat dari Google Maps.

"Saya tidak tahu dari mana asalnya (pelaku pembunuhan), kami juga tak menemukan tanda-tanda pembobolan rumah," lanjutnya lagi.

Kematian pasangan tersebut mengejutkan masyarakat Kanada, pasalnya kedua orang ini dikenal sebagai dermawan yang aktif dalam berbagai macam kegiatan sosial.

Bahkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pun menyampaikan rasa duka cita mendalamnya atas tragedi itu. Sementara itu, Wali Kota Toronto John Tory, juga menyatakan belasungkawanya kepada keluarga korban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapa Barry Sherman?

Barry Sherman adalah pendiri Apotex Inc yang berbasis di Toronto, Kanada. Awal mula saat didirikan pada tahun 1974, perusahaan ini hanya mempekerjakan dua karyawan saja.

Kini, Apotex Inc telah menjadi pemain global dengan total karyawan 11.000 orang. Kekayaan perusahaan diperkirakan mencapai US$ 4,77 miliar. Inilah yang menjadikan Barry sebagai orang terkaya ke-15 di Kanada.

Tapi Barry Sherman -- yang memiliki reputasi sebagai pebisnis kompetitif --  bukan berarti jauh dari kontroversi.

Dia pernah menghadapi tuntutan hukum dari anggota keluarga mantan karyawan perusahaannya. Mereka menuduh Barry telah melakukan PHK secara sepihak.

Sempat terlintas di benak Barry bahwa beberapa pesaingnya menginginkan dia meninggal.

"Perusahaan obat bermerek membenci kita. Mereka telah menyewa detektif swasta untuk mengintai kita sepanjang waktu," kata Sherman dalam sebuah buku berjudul "Prescription Games" yang dirilis tahun 2001.

"Pikiran semacam itu (pembunuhan atau meninggal cepat) pernah terlintas dalam benakku, mengapa mereka tidak mempekerjakan seseorang untuk menjatuhkanku? Hanya dengan seribu dolar yang dibayarkan kepada orang yang tepat, Anda sudah bisa membunuh seseorang. Saya heran hal itu belum juga terjadi," ucapnya sesumbar.

Setelah kematian pasangan miliarder itu, media di Kanada mengutip keterangan polisi yang menjelaskan bahwa keduanya baru saja membeli rumah baru di pusat kota.

Empat anak Sherman menyewa sebuah tim ahli untuk melakukan penyelidikan independen dan autopsi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini