Sukses

Menlu Serahkan 2 WNI Korban Sandera di Filipina ke Keluarga

Menlu Retno menyebut, pembebasan ini adalah hasil orkestra kemitraan yang sangat harmonis di antara berbagai instansi pemerintahan terkait.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerahkan dua WNI korban sandera pemberontak di Filipina Selatan kepada keluarga. Dalam prosesi serah terima itu, menlu Retno menyinggung pentingnya peran dan dukungan TNI serta BIN dalam upaya pembebasan dua sandera WNI tersebut.

"Pembebasan ini adalah hasil orkestra kemitraan yang sangat harmonis di antara berbagai instansi pemerintahan terkait, khususnya dengan TNI dan BIN", ujar Menlu Retno.

Hal ini disampaikan Menlu Retno saat menyerahterimakan La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi, yang baru terbebas dari penyanderaan di Filipina Selatan 19 Januari 2018 lalu, kepada istri masing-masing yang didatangkan secara khusus oleh Kemlu dari Sandakan, Sabah, Malaysia.

Serah terima tersebut berlangsung di Kementerian Luar Negeri pagi ini, 23 Januari 2018.

"Pada 8 November 2016, tiga hari setelah kejadian, saya mengunjungi ibu berdua di Sandakan untuk menyampaikan komitmen pemerintah guna mengupayakan pembebasan Pak La Utu dan pak La Hadi," ujar Menlu Retno

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan serah terima dua WNI ke Keluarga (Kemlu RI)

"Hari ini saya memenuhi janji pemerintah. Saya serahkan suami masing-masing dalam keadaan sehat wal afiat. Terima kasih atas kepercayaan, dukungan dan kerja samanya kepada kami," jelas Menlu Retno kepada istri La Utu dan La Hadi.

La Utu dan La Hadi adalah WNI yang bekerja sebagai nelayan di kapal penangkap ikan di Sabah, Malaysia. Keduanya diculik dan disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan pada tanggal 5 November 2016. Keduanya berhasil dibebaskan pada 19 Januari 2018 lalu.

Sejak 2016 sebanyak 32 WNI disandera di Filipina Selatan. 29 WNI sudah dibebaskan dan 3 WNI lainnya masih disandera kelompok penyandera yang berbeda. Pemerintah akan terus upayakan pembebaskan 3 WNI lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Penculikan

La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi adalah nelayan asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Keduanya diculik oleh kelompok Abu Sayyaf dari dua kapal ikan yang berbeda pada tanggal 5 November 2016, di perairan Kertam, Sabah, Malaysia.

Wakil KJRI Davao dan KBRI Manila adalah pihak yang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk proses pemulangan keduanya.

Keduanya akan diterbangkan siang ini menggunakan helikopter ke Zamboanga, Filipina, untuk diserahterimakan kepada Konsulat Jenderal RI Davao, mewakili Pemerintah Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.