Sukses

Kereta Commuter Sydney Tabrak Pembatas, 16 Penumpang Luka

Tim penyidik akan dikerahkan untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan di stasiun terakhir di Sydney itu.

Liputan6.com, Sydney - Sekitar 16 penumpang terluka usai kereta commuter di Sydney, Australia menabrak pembatas di stasiun terakhir. Insiden terjadi pada jam sibuk pagi hari, Senin 22 Januari 2018.

Kereta itu gagal untuk mengerem ketika sampai di stasiun terakhir, Richmond, utara Sydney, Australia. Commuter itu lantas menghantam buffer (pinggiran platform stasiun) sebelum akhirnya menghantam tembok penanda batas akhir kereta.

Dikutip dari News.com.au, Senin (22/1/2018), 20 ambulans dan helikopter penyelamat dikerahkan ke lokasi. Menurut saksi mata, stasiun Richmond begitu chaos dan penuh kepanikan.

Seorang perempuan lansia menjadi salah satu korban terluka. Sementara, pemuda 21 tahun menderita luka paling parah.

"Sejumlah penumpang, dan dua pekerja termasuk masinis terluka. Namun, mereka telah diselamatkan," kata pernyataan Kepolisian NSW, Australia.

Menteri Transportasi NSW Andrew Constance mengatakan, "penumpang dan awak Sydney Trot terluka setelah kereta menghantam pembatas keamanan di Stasiun Richmond".

Kereta Commuter Sydney Tabrak Pembatas, 16 Penumpang Luka (Facebook/AAP Glenn Campbell)

"Keselamatan adalah prioritas utama kami dan sekarang kami akan bekerja untuk menentukan penyebab kejadian tersebut," kata Constance dalam sebuah pernyataan.

Kecelakaan ini menambah pelik masalah yang kini tengah dihadap Sydney Trains. Mereka tengah mengalami krisis semenjak  dua minggu yang lalu akibat penundaan dan penutupan stasiun yang meluas.

Pemerintah NSW, Australia, Sydney Trains dan serikat pengemudi tengah berunding soal sengketa gaji. Serikat pekerja mengancam mogok pada 29 Januari, jika tuntutan gaji tak dipenuhi. 

Sementara itu, menurut laporan awal, kereta tersebut keluar dari rel, tapi kata CEO Sydney Trains Howard Collins, commuter itu masih berada di rel. 

Collins menggambarkan kecelakaan itu sebagai "kejadian yang paling tidak biasa".

"Pikiran pertama saya adalah dengan orang-orang yang menderita luka parah," katanya. Ia menambahkan, "Masinis kereta baik-baik saja, tapi jelas terguncang."

Collins mengatakan penyangga buffer telah melakukan tugasnya.

"Yang paling penting adalah memahami fakta, bekerja sama dengan orang-orang yang melakukan penyelidikan di lokasi, dan kemudian kita bisa memberi tahu orang mengapa kejadian ini terjadi," katanya.

Richmond adalah stasiun terminal terakhir di jaringan Sydney Trains, Australia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kereta Itu Berusaha Mengerem, tapi...

Salah seorang penumpang yang menjadi saksi mata mengatakan, "Biasanya menjelang Richmond, laju kereta sudah melambat. Tapi ini tidak."

"Kereta seakan mencoba untuk mengerem, tapi gagal, lalu menabrak buffer dan tembok akhir stasiun," katanya.

Kantor berita Australia, AAP, melaporkan, dua orang diduga cedera tulang belakang, sementara yang lain mengalami patah tulang selangka dan satu orang lagi patah kaki.

Seorang wanita berusia 70 tahun telah dibawa ke Rumah Sakit Westmead untuk perawatan dan dua lainnya telah dipindahkan ke rumah sakit lainnya.

Seorang pemilik bisnis toko yang berjarak 15 meter dari stasiun tersebut mengatakan bahwa dia merasakan getaran tabrakan kereta. 

"Saya mendengar ledakan besar dan mengguncang seluruh bangunan," katanya. "Saya hanya berpikir 'apa itu?'"

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini