Sukses

Ada Ramayana ala Thailand Dipentaskan di India

Tidak hanya Indonesia yang punya kisah Ramayana, ternyata seluruh negara ASEAN punya cerita yang berakar dari India itu.

Liputan6.com, New Delhi - Sebagai rangkaian acara ASEAN-Indian Coommemorative Summit 2018, Indian Council for Cultural Relations (ICCR) mempersembahkan Ramayana Festival.

Dalam pembukaan festival itu, kisah Ramayana ditampilkan dengan cara yang berbeda. Bukan oleh seniman India. Namun, cerita yang mengisahkan tokoh Rama dan Sinta itu ditampilkan dalam versi Thailand.

Kisah yang dalam bahasa Thailand disebut Ramakien itu, dimainkan oleh Khon, atau wayang orang ala Negeri Gajah Putih itu. Royal Dance Troupe Thailand menjadi penampil dalam pertunjukan yang digelar di Kamani Auditorium, New Delhi, pada Sabtu, 20 Januari 2018 tersebut. Liputan6.com berkesempatan menikmati Ramayana ala Thailand itu. 

Adegan Pra Ram saat bertarung dengan Thotsakan dalam Ramakien yang diadakan di Kamani Auditorium, New Delhi (20/1/2018). (Liputan6.com/Citra Dewi)

 

Secara garis besar, Ramakien memiliki cerita yang sama dengan Ramayana. Hanya saja, ada beberapa aspek yang berbeda, misalnya dalam segi kostum dan juga nama tokoh -- Rama dalam cerita Ramakien disebut dengan Pra Ram, Sita atau Sinta menjadi Nang Suda, Rahwana berubah nama menjadi Thotsakan.

Mungkin sebagian besar dari kita mengira bahwa kisah Ramayana yang berasal dari India hanya diadopsi oleh Indonesia. Ternyata, kisah tersebut juga tersebar di negara-negara ASEAN.

Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Thailand untuk India, Chutintorn Gongsakdi, sebelum Ramakien ditampilkan.

"Ada banyak hubungan antara Ramayana dengan ASEAN," ujar Gongsakdi dalam kata sambutan pembukaan Ramayana Festival, yang juga dihadiri oleh Secretary Easet dan Ketua ICCR.

"Ramayana tersebar ke sepuluh negara ASEAN," imbuh dia.

Ramayana Festival di New Delhi, India berlangsung dari 20 hingga 24 Januari dengan menampilkan kisah Ramayana dari 10 negara ASEAN, yakni Thailand, Myanmar, Laos, Malaysia, Indonesia, Singapura, Kamboja, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini