Sukses

Giliran Putin Ucapkan Terima Kasih pada Trump, Ada Apa?

Setelah sebelumnya Trump mengucapkan terima kasih pada Putin, kini giliran Presiden Rusia itu yang menyatakan hal serupa.

Liputan6.com, Moskow - Presiden Vladimir Putin menelepon Donald Trump pada hari Minggu waktu setempat. Orang nomor satu di Rusia itu mengucapkan terima kasih kepada Trump atas informasi yang diberikan Central Intellingence Agen (CIA) yang mengarah pada penangkapan terhadap sejumlah individu sejak hari Jumat.

Mereka yang terciduk diduga merencanakan serangan teror di St. Petersburg. Menurut Kremlin, informasi yang dibagikan oleh CIA "membantu melacak, mengidentifikasi, dan menahan kelompok teroris yang bersiap untuk memicu ledakan di Katedral Kazan di St. Petersburg dan juga tempat umum lainnya. Demikian seperti dilansir kantor berita Interfax yang dikutip dari Telegraph pada Senin (18/12/2017).

Putin dilaporkan meminta Trump menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Direktur CIA dan petugas intelijen yang pertama kali menerima informasi tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, otoritas di St. Petersburg telah menahan lima orang sebagai bagian dari dugaan tindak terorisme, termasuk salah seorangnya Yevgeny Yefimov. Yang bersangkutan ditangkap pada hari Jumat dan dikabarkan telah mengaku bahwa dirinya memproduksi bahan peledak ilegal dan bermaksud meledakkannya di Katedral Kazan pada 17 Desember.

Adapun seorang rekan Yefimov ditahan pada hari Sabtu terkait plot serupa.

Tiga lainnya ditangkap pada hari Minggu sebagai bagian dari penyelidikan. Oleh media Rusia, ketiganya diidentifikasi sebagai Shamil Omargadzhiyev dari wilayah Dagestan, Alishkhan Esmurziyev dari Ingushetia, dan Firuz Kalavurov asal Tajikistan.

Sementara itu, The Federal Security Service (FSB) pada hari Jumat mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap tujuh anggota sel ISIS. Menurut agensi tersebut, sel itu dikendalikan dari luar Rusia melalui aplikasi Telegram.

Pada awal tahun ini, tepatnya April lalu, seorang pengebom bunuh diri beraksi di metro St Petersburg. Bom lainnya yang belum meledak ditemukan di stasiun metro berbeda.

Serangan tersebut menyoroti ancaman terorisme yang terus meningkat di Negeri Beruang Merah mengingat laporan ada banyak militan ISIS asal Rusia mencoba untuk "pulang kampung".

Putin, menurut Kremlin, mengatakan pada Trump bahwa dinas keamanan Rusia "tanpa diragukan dan ditunda" akan bersikap serupa dengan CIA, yakni berbagi informasi mengenai ancaman teroris terhadap AS dan warganya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trump Ucapkan Terima Kasih pada Putin

Sebelum Putin mengucapkan terima kasih kepada presiden ke-45 AS itu, Trump telah lebih dulu melakukannya.

Seperti dikutip dari politico.com pada Jumat, 15 Desember 2017, Gedung Putih mengumumkan bahwa via telepon Trump telah menyatakan terima kasihnya pada Putin karena telah mengakui kinerja ekonomi Negeri Paman Sam.

Pujian atas perekonomian AS itu disampaikan Putin dalam konferensi pers tahunannya.

"Trump dan Putin bicara sekitar 10 menit dan penasihat keamanan nasional H.R. McMaster tidak berpartisipasi dalam momen tersebut," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Panggilan terbaru antara keduanya tersebut dinilai menunjukkan bukti bahwa Trump akan terus menjalin kerja sama dengan Putin, terlepas dari hambatan politik yang ada. Penyelidikan khusus yang dipimpin Robert Mueller yang menginvestigasi dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016 telah memberikan kesan negatif terhadap hubungan Washington-Moskow.

Trump, bagaimana pun, terus melihat Putin sebagai sekutu potensial, terutama ketika berhadapan dengan Korea Utara.

Dalam konferensi persnya pada hari Kamis, Putin menolak pembicaraan mengenai dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016. Ia menyebut isu tersebut "sengaja diciptakan".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini