Sukses

USGS: Gempa 6,5 SR Guncang Pulau Jawa di Indonesia

Guncangan gempa dirasakan kuat di sejumlah wilayah di Indonesia, Jumat malam, 15 Desember 2017.

Liputan6.com, Washington DC - Guncangan gempa dirasakan kuat di sejumlah wilayah di Indonesia, Jumat malam, 15 Desember 2017. 

Lindu bikin panik warga Jakarta yang tinggal di gedung tinggi. Sementara, warga di pesisir Cilacap, Jawa Tengah ramai-ramai mengungsi menjauhi pantai.

Badan Meteorologi, Klimatologoi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa yang terjadi pada pukul 23.47 berkekuatan 7,3 SR.

"Pusat gempa berada di laut, 74 km barat daya Kawalu," demikian keterangan BMKG dalam akun Twitternya, @InfoBMKG, Jumat (15/12/2017).  Lindu terjadi di kedalaman 105 km.

Gempa tersebut juga dicatat oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Namun, kekuatan gempa yang tercatat berbeda.

Dalam situsnya, USGS menyebut, gempa yang terjadi di Pulau Jawa berkekuatan 6,5 SR. Pusatnya berada di Cipatujah.

"Gempa dengan kekuatan 6,5 SR mengguncang perairan Jawa di Indonesia," demikian diungkap USGS.

"Gempa terjadi pada kedalaman 91,9 kilometer pada koordinat 7.734°S 108.023°E."

USGS menyebut, episentrum gempa berada sekitar 52 km tenggara Tasikmalaya, Jawa Barat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Panik, Trauma Bangkit

Guncangan akibat gempa dirasakan warga di sejumlah kota, di Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat. Kekuatan guncangan beragam.

Menurut BMKG,  skala (MMI) II-III Jakarta, III-IV Bandung, II-III Depok, III-IV Karangkates, II Ngawi, II Madiun, II Nganjuk, II Badung, II Mataram, III-IV Kebumen, III Yogyakarta. 

Warga Cilacap, Jawa Tengah, Rizky Febrian Krisnawati mengaku merasakan dua kali guncangan saat gempa terjadi.

"Kami merasa, ada dua kali guncangan saat gempa terjadi. Orang-orang berteriak dan berhamburan ke luar rumah," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Setelah mendengar kabar bahwa gempa berpotensi tsunami, ia menambahkan, sebagian warga memilih mengungsi, menjauhi garis pantai.

"Saya memilih tidak mengungsi. Namun, tetap siaga sambil terus memantau informasi dari BMKG Cilacap," kata dia.

Rizky mengaku, bukan tsunami yang ia khawatirkan. Jika gelombang gergasi sampai terjadi, ia bisa naik ke lantai dua atau berlindung di tempat tinggi.

"Saya khawatir, guncangannya yang kuat bersifat merusak seperti gempa Yogyakarta. Kebetulan saya ada di kota itu saat lindu dahsyat terjadi 2006. Jadi, masih trauma," tambah dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini