Sukses

Dicakar Kucing Liar, Wanita Ini Alami Komplikasi Langka

Seorang perempuan asal Inggris harus berjuang untuk tetap bertahan hidup setelah menderita keracunan darah akibat dicakar anak kucing liar.

Liputan6.com, Melbourne - Seorang perempuan asal Inggris harus berjuang untuk tetap bertahan hidup setelah menderita keracunan darah akibat dicakar anak kucing liar.

Saat ini perempuan berusia 22 tahun itu, Scarlet Goodrich, terancam akan merayakan Natal di rumah sakit di Melbourne setelah menderita meningitis, keracunan darah, dan pembengkakan otak.

Backpacker muda asal Devon, Inggris, itu sedang bekerja di perkebunan buah di Australia saat ia kontak dengan anak kucing itu.

Saat ini keluarga dan teman-temannya sedang menggalang dana untuk membayar pengobatannya. Hingga saat ini, lebih dari 3.700 dolar Australia atau sekitar Rp 38,5 juta telah terkumpul.

Bersama dengan ibunya, bibinya dari Selandia Baru juga terbang ke Australia untuk menemani keponakannya itu.

"Para dokter berpikir bahwa ia kemungkinan menerima racun yang langka dari anak kucing liar saat bekerja di perkebunan buah," ujar bibinya, Christian Goodrich, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (14/12/2017).

"Hal ini sangat mengejutkan keluarga. Ini merupakan kondisi yang sangat langka dan tak biasa, di mana hal itu membingungkan para dokter dan spesialis."

"Dia telah tertular pneumococcal meningitis dan juga racun. Ia juga menderita Acute Disseminated Encephalomyelitis (ADEM) akut yang membuat otaknya membengkak, dan minggu lalu harus ia harus menjalani operasi darurat," kata bibi perempuan asal Inggris itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keadaan Terakhir Scarlet

Dalam unggahan terakhir yang diperbarui di laman penggalangan dana, disebutkan bahwa Scarlet saat ini berada dalam kondisi baik. Kemampuannya untuk berbicara pun kian membaik.

Pekan lalu, ayahnya menulis bahwa kondisi Scarlet memang berada dalam keadaan sangat serius. Namun, ia menyebut bahwa anaknya menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang positif.

"Scarlet telah membaik dalam 24 jam terakhir. Perawatnya senang dengan responsnya setelah menjalani operasi," tulis ayahnya.

"Ia menyadari bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit, mengangguk, meremas dengan tangannya, dan membuka tangannya."

"Scarlet juga terlihat jauh lebih tenang."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.