Liputan6.com, New York - Perselingkuhan adalah sesuatu yang menyakitkan. Semua pasangan tentunya tak ingin hal itu terjadi dan mencemari hubungan asmara mereka.
Namun begitu, coba pelajari terlebih dahulu ciri-ciri seseorang yang sedang selingkuh. Mereka yang tengah mengkhianati pasangan memiliki sejumlah modus cara berselingkuh.Â
Baca Juga
Artikel itu berhasil menyedot perhatian para pembaca Liputan6.com kanal Global pada Selasa (05/11/2017).
Advertisement
Rudal balistik juga saat ini ramai menjadi bahan perbincangan banyak orang, seiring Korea Utara yang tengah menguji coba senjata pemusnah massal tersebut.
Sementara itu, kabar seputar Filipina yang tengah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk usai memberikan vaksin pada ratusan ribu anak, juga mampu menarik perhatian pembaca.
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
Â
1. Sebelum Terlambat, Ini 5 Modus Selingkuh yang Wajib Anda Ketahui
Sebagian dari Anda mungkin sedang merasa curiga dengan pasangan ataupun pacar. Takut sang pendamping berselingkuh ataupun tak setia lagi.
Jika sudah seperti ini, tentu akan mempengaruhi tingkat kepercayaan dalam sebuah hubungan.
Sedikit-dikit akan curiga. Tiap gerak-gerik pasangan akan kita perhatikan. Mulai dari cara pandang maupun berbicaranya. Tentu pasangan yang berselingkuh akan menunjukkan hal ini.
Â
2. Mampu Jadi Senjata Pemusnah Massal, Ini Cara Kerja Rudal Balistik
Sejumlah negara memasukkan rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) dalam daftar persenjataannya.
Rusia punya RS-28 Sarmat, misil kelas berat yang sanggup menghancurkan wilayah sebesar Texas bahkan Prancis. Sementara, Amerika Serikat memiliki LGM-30G Minuteman III.
Bahkan, negara paling menutup diri di muka Bumi sudah mempersenjatai diri dengan rudal balistik antarbenua. Pada Rabu, 29 November 2017 pukul 02.48, Korea Utara menembakkan Hwasong-15, versi paling anyar.
Â
3. Salah Vaksin 733.000 Anak, Filipina Siap Hadapi Skenario Terburuk
Pemerintah Filipina tengah menyiapkan "skenario terburuk" demi mempersiapkan penanganan atas potensi polemik kekeliruan dalam program vaksinasi virus demam berdarah (DBD) yang dilakukan terhadap lebih dari setengah juta anak.
Skenario terburuk tersebut dirancang usai firma produsen vaksin itu melaporkan telah melakukan kesalahan dalam mengkalkulasikan efek hasil produknya.
Firma farmasi asal Prancis, Sanofi Pasteur, mengakui pada Rabu pekan lalu bahwa vaksin Dengvaxia justru akan memicu infeksi demam berdarah yang jauh lebih parah terhadap individu yang belum pernah terpapar virus tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.