Sukses

Topan Ockhi Terjang Sri Lanka dan India, 26 Orang Tewas

Topan Ockhi yang menerjang Sri Lanka dan India bagian selatan hingga kini menewaskan 26 orang dan membuat ribuan warga dievakuasi.

Liputan6.com, Thiruvananthapuram - Ribuan orang dievakuasi ke tempat pengungsian di Sri Lanka dan India bagian selatan pada Sabtu, 2 November 2017 untuk menghindari banjir yang kian memburuk. Banjir tersebut disebabkan oleh Topan Ockhi yang hingga kini telah menewaskan 26 orang.

Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (2/12/2017), sebanyak 13 orang korban tewas berasal dari Sri Lanka. Sementara itu, jumlah korban tewas lainnya berasal dari negara bagian Kerala dan Tamil Nadu, India, sejak topan menerjang Laut Arab pada 1 Desember 2017.

Akibat topan dan banjir tersebut, rumah warga tergenang banjir. Aliran listrik dan telepon pun terputus akibat terjangan angin yang kecepatannya mencapai 130 kilometer per jam.

Ahli cuaca memperkirakan hujan lebat akan datang, karena permukaan air naik di beberapa sungai di India bagian selatan. Sementara itu, pulau kecil India, Lakshadweep, tengah bersiap menghadapi topan berkecepatan 145 kilometer per jam.

Sekolah dan perguran tinggi di beberapa negara bagian yang terletak di selatan India telah ditutup. Sementara itu, pihak berwenang mencoba memulihkan hampir 4.000 jaringan listrik yang padam.

Departemen darurat negara bagian Kerala mengatakan, hampir 3.200 orang yang berada di kamp pengungsian butuh bantuan.

"Tujuh orang tewas dalam beberapa insiden dan 218 orang diselamatkan dari laut," demikian ujar seorang pejabat badan tersebut.

Pejabat cuaca mengatakan, topan tersebut kemungkinan akan bergerak ke utara dan negara bagian yang berlokasi di timur dalam empat hari ke depan.

Pantai timur India, termasuk kota-kota besar, seperti Chennai dan Bhubanesar, rentan terhadap topan yang menimbulkan kerusakan besar.

Pada 1999, lebih dari 8.000 orang tewas saat sebuah topan menghantam negara bagian Orissa.

Meski Topan Ockhi disebut melemah, menurut pejabat setempat, topan tropis lain terbentuk di Teluk Benggala di pantai timur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini