Sukses

Tak seperti Pangeran Harry, Warga Inggris Tak Mudah Nikahi WNA

Aturan gaji minimum yang tinggi membuat orang Inggris tak mudah menikahi WNA. Beda halnya dengan yang terjadi pada Pangeran Harry.

Liputan6.com, London - Pangeran Harry punya status istimewa saat mengumumkan akan menikahi tunangannya, Meghan Markle, selebritas kelahiran Amerika Serikat.

Bukan hanya karena Harry adalah bagian dari keluarga Kerajaan Inggris, melainkan juga dia adalah bagian kecil warga yang mampu menikahi warga negara asing di luar Uni Eropa.

Aturan imigrasi yang dibuat tahun 2012 oleh Menteri Perempuan dan Kesetaraan Britania Raya Theresa May menetapkan ambang penghasilan minimum sebesar 18.600 pound sterling bagi warganya agar dapat membawa pasangan atau warga non-Uni Eropa untuk tinggal di Inggris bersama mereka. 

Lembaga HAM Migration Observatory di Oxford memperkirakan bahwa 40 persen orang Inggris, meski memiliki pekerjaan penuh, tidak punya cukup uang untuk memenuhi ambang batas ini, sehingga mempersempit pilihan pasangan mereka.

Dikutip dari The Independent pada Rabu (29/11/2017), persyaratan pendapatan tidak hanya merugikan penerima upah minimum, tapi juga kaum muda, wanita, dan mereka yang memiliki tanggung jawab menanggung anggota keluarga. 

Warga London mendapatkan gaji lebih tinggi daripada mereka yang tinggal di luar wilayah tenggara negara tersebut.

Akan tetapi, bahkan di London, terjadi perbedaan. Sekitar 41 persen warga Inggris non-kulit putih yang bekerja di ibu kota mendapatkan pendapatan di bawah ambang batas, dibandingkan dengan 21 persen dari mereka yang masuk golongan orang kulit putih.

Angka 18.600 pound sterling dihitung sebagai jumlah pendapatan minimum yang diperlukan untuk menghindari seorang migran menjadi "beban negara". Ini masuk akal dalam teori, tapi ekonomi tidak bisa menjadi satu-satunya metrik dalam sistem yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

Selain gaji, masalah lain adalah soal tempat tinggal. Namun, tentu saja hal ini bukan masalah bagi Pangeran Harry untuk menikahi sang kekasih.

Komite yang bertugas menetapkan jumlah tersebut tidak diminta untuk mempertimbangkan metrik lainnya, seperti kesejahteraan warga Inggris, penduduk tetap, dan keluarga mereka. Pertanyaan yang perlu ditanyakan pada diri sendiri ialah apakah cinta punya label harga?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

'Keluarga Skype'

Harga untuk dapat membawa pasangan ke Inggris meningkat dengan setiap anak yang disertakan di aplikasi Anda. Kondisi ini menimbulkan "keluarga Skype" karena mereka tidak mampu atau tidak dapat bersatu tapi harus tetap berhubungan melalui Skype.

Pada 2015, Komisaris Anak melaporkan ada 15.000 anak-anak terpengaruh oleh peraturan ini, yang sebagian besar adalah warga negara Inggris. Keluarga diberi tekanan dan kegelisahan yang luar biasa.

Pada Februari tahun ini, melalui keputusannya, Mahkamah Agung menguatkan prinsip ambang pendapatan minimum. Namun, pada saat bersamaan, mereka menemukan bahwa dalam pelaksanaannya, pemerintah gagal memenuhi kewajiban hukumnya untuk memperhatikan kepentingan utama anak.

Para hakim juga memutuskan bahwa pertimbangan lebih lanjut harus diberikan pada sumber pendapatan alternatif jika persyaratan keuangan tidak dipenuhi melalui gaji atau tabungan.

Tekanan tanpa henti untuk menjaga keimigrasian dengan segala cara dan fokus pada target tumpul adalah salah satu pendorong sistem imigrasi yang keras dan tanpa kompromi yang sering kali gagal memperhitungkan manusia di tengah semuanya.

3 dari 3 halaman

Ancaman Deportasi

Cerita tentang warga negara asing terutama dari Uni Eropa yang dideportasi dari Inggris menjadi lebih umum. Apalagi pasca-Brexit di mana kisah semacam itu makin meninggi dan mereka yang mengajukan kewarganegaraan Inggris menemukan bahwa sistemnya sulit dan tidak manusiawi.

Pengalaman seperti itu banyak menimpa pendatang non-Uni Eropa. Banyak di antaranya menghadapi risiko deportasi bahkan jika mereka telah tinggal di Inggris selama beberapa dekade.

Salah satu contoh adalah Irene Clennell, seorang nenek dan ibu dari dua orang yang telah menikah dengan pria Inggris selama 27 tahun.

Setelah tinggal di luar negeri bersama suami dan dua anaknya selama beberapa tahun, dia kehilangan hak tinggal tanpa batas untuk tetap tinggal di Inggris saat mereka kembali ke rumah. Dia dipaksa tinggal di Singapura.

Clennel berhasil kembali ke Inggris tapi dideportasi. Dia hanya diberi visa spousal dan bersatu kembali dengan keluarganya pada Agustus setelah beberapa kali mencoba dan mengajukan banding.

Dua hari yang lalu, presenter Sky Sports, Johnny Nelson, mentwit bahwa saudaranya, yang telah tinggal di Inggris selama 53 tahun, berjuang untuk tinggal di negara itu setelah kehilangan paspornya dengan izin tinggal tak terbatas karena kebakaran rumah pada 20 tahun lalu.

Imigrasi tidak boleh menilai hanya dengan syarat ekonomi karena kehidupan manusia rumit dan beberapa kebutuhan, seperti kebutuhan anak-anak, tidak tecermin dalam neraca.

Pangeran Harry, Meghan Markle, dan tamu mereka akan menikmati pengalaman mewah dari Royal Wedding dengan segala fasilitasnya. Pilihan siapa yang Anda nikahi harus terbuka untuk semua, tidak hanya untuk persentase penduduk yang istimewa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini