Sukses

Terkuak, Misteri Benda Merah si Pembawa Pesan dari 'Dunia Alien'

Astronom akhirnya berhasil menguak misteri benda yang bersinar redup yang pada 19 Oktober lalu tertangkap oleh sebuah teleskop di Hawaii.

Liputan6.com, Honolulu - Sebuah asteroid yang berbentuk seperti cerutu telah memasuki sistem tata surya kita setelah ratusan juta tahun berpetualang di alam semesta.

Asteroid itu berwarna merah gelap dan bernama Oumuamua -- dalam bahasa Hawaii berarti pembawa pesan. Menurut sebuah studi yang dlaporkan di jurnal Nature, batuan langit itu memiliki panjang 400 meter.

Oumuamua merupakan batuan angkasa luar pertama dari luar tata surya yang pernah diamati oleh para astronom. 

Benda tersebut pertama kali diamati oleh teleskop Pan-STARRS 1 di Hawaii pada 19 Oktober. Kala itu, Oumuamua terlihat sebagai titik cahaya samar yang bergerak melintasi langit dan membuat bingung para ilmuwan.1

Dikutip dari News.com.au, Selasa (21/11/2017), setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut dan dilakuakn perhitungan orbital, para ilmuwan melaporkan bahwa tidak ada keraguan bahwa benda tersebut berasal dari luar tata surya kita.

Benda yang bergerak dengan kecepatan 95.000 kilometer per jam itu awalnya diperkirakan berada dari Vega, bintang yang berjarak 25 tahun cahaya dari konstelasi Lyra. Namun, astronom menyebut bahwa Oumuamua berasal dari tempat yang berjarak 300.000 tahun cahaya dari Bumi.

Hal itu telah memicu para ilmuwan berspekulasi bahwa Oumuamua merupakan penjelajah antarbintang yang saat ini sedang berkunjung ke tata surya kita.

"Oumuamua mungkin telah mengembara melintasi Bima Sakti, tak terikat pada sistem bintang manapun, selama ratusan juta tahun sebelum bertemu dengan sistem tata surya kita," ujar Dr Karen Meech dari Institute for Astronomy in Hawaii.

"Kami juga menemukan bahwa asteroid itu memiliki warna merah gelap, mirip dengan benda-benda di luar tata surya, dan memastikan bahwa benda itu benar-benar tak bertenaga," jelas Meech.

Sifat asteroid menunjukkan bahwa ia memiliki kandungan logam tinggi dan mengandung air serta es dalam jumlah yang kecil.

Permukaannya yang berwarna gelap dan memerah menjadi bukti bahwa Oumuamua telah terdampak sinar kosmik selama jutaan tahun.

Para astronom memperkirakan bahwa asteroid antarbintang itu melintasi tata surya bagian dalam setiap setahun sekali. Namun, Oumuamua cenderung redup sehingga sulit untuk dideteksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awal Mula Oumuamua Terdeteksi

Seorang peneliti postdoktoral di Univeristy of Hawaii Institute for Astronomy, Rob Weryk, merupakan ilmuwan pertama yang mengidentifikasi objek tersebut. Ia dengan segera menyadari ada hal berbeda tentang benda itu.

"Pergerakannya tak dapat dijelaskan baik menggunakan gambaran soal orbit komet atau asteroid di tata surya," ujar Weryk.

"Objek ini datang dari luar tata surya," imbuh dia.

Oumuamua awalnya dijuluki C/2017 U1 dan kemudian berubah menjadi A/2017 U1. Meski masih berselimut misteri, benda itu tak menimbulkan ancaman bagi Bumi.

Setelah melintasi sistem tata surya kita, para ilmuwan memperkirakan objek tersebut melaju ke konstelasi Pegasus.

"Ini merupakan orbit paling ekstrem yang pernah saya lihat," ujar seorang ilmuwan di Center for Near-Earth Object Studies, Davide Farnocchia.

"Objek itu sangat cepat dan dalam lintasan tersebut, kami dapat mengatakan dengan percaya diri bahwa objek ini sedang berjalan keluar tata surya dan tak akan kembali lagi," imbuh Rafnocchia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.