Sukses

'Pesawat Hantu' Bikin Merinding Pilot, UFO atau...

Pesawat itu tidak memancarkan rencana terbang, tidak mengaktifkan transponder pengenal, tidak memancarkan sinyal penghindaran kecelakaan.

Liputan6.com, Oregon - Peristiwa aneh dalam dunia penerbangan terjadi pada 25 Oktober 2017 lalu, terkait dengan penampakan pesawat terbang tak dikenal saat siang hari di atas langit Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat (AS).

Masalahnya, pesawat itu tidak memancarkan rencana terbang, tidak mengaktifkan transponder pengenal, dan tidak memancarkan sinyal penghindaran kecelakaan. Padahal, ia terbang di salah satu ruang udara tersibuk di AS.

Seperti dikutip dari news.com.au pada Kamis (16/11/2017), stasiun-stasiun pengendali lalu lintas udara (air traffic controller, ATC) pun dilaporkan melacak pesawat itu pada radar mereka.

Sejak peristiwa 9/11, keberadaan pesawat tak dikenal bukan sekadar menjadi bahan cerita para penggemar UFO atau teori konspirasi, tapi menjurus kepada pelanggaran serius terhadap keamanan nasional.

Benarkah demikian?

Sebuah blog The Drive di bawah asuhan "War Zone" mulai menggali lebih dalam untuk mendapatkan jawaban setelah salah satu reporter situs mendengar kabar dari rekanan di industri penerbangan.

Pada awalnya, kejadian ini sepertinya kejadian kegagalan perangkat komunikasi suatu pesawat terbang. Namun tersiar kabar melalui Reddit bahwa pesawat tempur F-15C milik Angkatan Udara AS dikirim untuk menyergap benda tak dikenal yang dimaksud.

Pengguna Reddit bernama Duprass yang mengaku sebagai pilot yang sedang mengudara saat kejadian mengungkapkan, "Aneh! Teori saya adalah mereka sedang menyelundupkan narkoba ke Kanada. Belum ada berita, belum ada yang saya temukan."

Ia menjelaskan bagaimana beberapa pesawat terbang lain diminta untuk melacak pesawat berwarna putih itu secara visual selama 30 menit karena radar ATC kesulitan membacanya.

Walau memang terlihat oleh beberapa awak pesawat lain, sepertinya tidak ada yang terbang cukup dekat untuk bisa mengenali jenisnya.

"Pesawat terbang yang terakhir melihatnya melaporkan pesawat itu mengurangi ketinggian di Portland dan hilang dari pandangan."

"Pesawat-pesawat tempur dikirim dari (pangkalan udara) PDX dan sempat berkeliling, tapi tidak menemukannya. Ya, itu saja."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Irit Informasi

Ilustrasi dua pesawat jet tempur F-15 sedang terbang di atas Crater Lake di negara bagian Oregon. (Sumber USAF)

Pihak War Zone telah menghubungi komando pertahanan North American Aerospace Defence Command (NORAD) dan wewenang penerbangan Federal Aviation Authority (FAA) untuk meminta konfirmasi.

Pihak NORAD dengan segera membenarkan telah diminta oleh FAA untuk membantu melacak pesawat tak dikenal yang terbang pada ketinggian lazim penerbangan komersial, yaitu antara 35 hingga 40 ribu kaki. Hasilnya nihil.

Tidak banyak yang diketahui tentang waktu kejadian sehingga mungkin saja pengiriman pesawat jet tempur terlambat dilakukan walaupun F-15C Eagle Interceptor memiliki radar pencarian dan pelacakan yang tergolong paling canggih sedunia.

Lagipula, seandainya pesawat tak dikenal itu dilaporkan terbang lebih cepat dari pesawat penumpang biasa, seharusnya F-15C mampu dengan mudah mengejarnya.

War Zone mengatakan pihak FAA menolak memberikan perincian tentang kiisah itu dan hanya membenarkan sudah terjadi. Kesatuan 142nd Fighter Wing pun tidak memberikan tanggapan.

Negara bagian Oregon bertetangga dengan negara bagian Nevada yang menjadi rumah bagi fasilitas rahasia pengujuian pesawat di Groom Lake yang akrab dikenal sebagai Area 51.

Namun demikian, menerbangkan pesawat rahasia di antara pesawat-pesawat komersial saat siang hari adalah sesuatu yang berbahaya, dan juga bukan praktik lazim.

Mungkin saja itu pesawat terbang untuk penyelundupan, tapi pemiliknya pasti kaya sekali karena bisa memiliki pesawat sebesar itu, apalagi dengan kemampuan untuk kasat radar (stealth).

Ataukah itu pesawat milik Rusia? China? Alien?

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.