Sukses

Misteri Koala yang Mati dengan dengan Kuping Dimutilasi

Seekor koala ditemukan tewas dengan kondisi telinga terpotong. Hingga kini, kasus ini masih diselidiki.

Liputan6.com, Melbourne - Seekor koala ditemukan tewas tanpa telinga di Warnambool, 250 kilometer di barat Melbourne, Australia.

Dilansir dari BBC, Jumat (10/11/2017), otoritas setempat masih menyelidiki, apakah hewan marsupial tersebut mati setelah dimutilasi hidup-hidup.

Polisi menjelaskan, kejadian ini memiliki kemiripan dengan kasus mutilasi hewan sebelumnya, seperti kanguru dan walabi.

Sersan Pat Day mewakili pihak kepolisian setempat menjelaskan, "Tidak ada alasan bagi siapapun untuk memperlakukan hewan langka dengan cara brutal seperti ini, baik hewan tersebut hidup ataupun mati."

Saat ini, polisi masih terus mencari pelaku kasus 'mutilasi' ini.

Polisi belum memberikan informasi lebih lanjut seputar kasus itu. Selama ini, binatang menggemaskan tersebut bukanlah hewan yang kerap dijadikan target pemburuan.

Koala merupakan hewan asli Australia yang dikategorikan langka. Australia Koala Foundation mencatat, populasi koala di alam liar hanya tersisa kurang dari 100 ribu ekor.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penelitian: Koala Hewan yang Cerdas

Selain langka, koala juga ternyata hewan yang cerdas. Binatang 'tukang tidur' itu mampu belajar dengan cepat untuk menggunakan jalur penyeberangan demi melintasi jalanan yang ramai.

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan, terdapat 72 ekor koala yang tinggal di enam lokasi penyeberangan hewan. Jalur khsusus tersebut dibuat oleh pemerintah Queensland sejak tahun 2010 hingga 2013.

Penelitian ini dilakukan demi menguji apakah jalur tersebut dapat digunakan secara efektif oleh hewan marsupial seperti koala.

"Saya sebenarnya tak yakin hewan-hewan ini akan menggunakannya," ungkap Profesor Darryl Jones, seorang ahli ekologi perilaku dari Griffith University di Brisbane yang mempelajari dampak jalur penyeberangan terhadap hewan-hewan liar.

"Saya harus mengakui terlebih dahulu, saya sebelumnya berpikir bahwa koala adalah hewan yang bodoh. Mereka menghabiskan kebanyakan waktu mereka dengan mabuk minyak eukaliptus (kayu putih)."

"Namun, kenyataannya tak demikian. Koala terbukti dapat berinovasi," katanya. "Sejarah evolusi mencatat, belum ada hewan yang dapat menyeberang jalanan melalui sebuah jalur papan gantung. Koala terbukti mampu melakukannya hanya dalam beberapa bulan."

"Mereka mampu mempelajari trik-trik baru lebih cepat dari yang diperkirakan orang," bebernya.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa teknologi, seperti kamera pelacak dan GPS yang terikat di leher koala.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini