Sukses

Gara-Gara Ilustrasi Ini, Majalah Charlie Hebdo Kembali Diancam

Majalah mingguan Charlie Hebdo kembali mendapatkan ancaman pembunuhan setelah terbitan terbarunya.

Liputan6.com, Paris - Majalah mingguan satire Prancis, Charlie Hebdo, pada Senin lalu mengatakan telah mengajukan gugatan setelah mendapat ancaman pembunuhan terkait kartun yang menggambarkan cendekiawan Tariq Ramadan.

Melalui terbitan terbarunya pada Rabu lalu, majalah provokatif tersebut menggambarkan Ramadan dalam keadaan ereksi luar biasa.

Laman depan Charlie Hebdo itu pun menuliskan, "Pemerkosaan. Pembelaan Tariq Ramadan."

Seperti dikutip dari The Local pada Selasa (7/11/2017), Tariq Ramadan adalah seorang akademisi Swiss yang menjadi profesor di Oxford University, Inggris, dan juga seorang intelektual muslim berhaluan konservatif di Prancis.

Baru-baru ini, dua orang wanita mengadukan Ramadan dengan tuduhan pemerkosaan. Pengaduan itu diajukan sesudah merebaknya berbagai skandal seks di seluruh dunia, termasuk oleh dedengkot Hollwood, Harvey Weinstein.

Ramadan (55) terang-terangan menolak tuduhan dan menyebutnya sebagai "kampanye bohong yang dilancarkan oleh lawan-lawan saya." 

Laurent "Riss" Sourisseau, editor di majalah tersebut, mengatakan bahwa ancaman-ancaman dan surat-surat kebencian "tidak pernah benar-benar berhenti" setelah serangan pada Januari 2015 yang menewaskan 12 orang di kantor penerbitan.

Kepada stasiun radio Europe 1, Sourisseau mengatakan, "Selalu sukar mengetahui apakah ancaman ini serius atau tidak, walau pada prinsipnya kami menganggap serius dan mengadukan gugatan."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan Tiada Henti

Menanggapi gempa Italia pada 2016, majalah satir mingguan Charlie Hebdo menerbitkan kartun yang dipandang merendahkan para korban. (Sumber Reddit)

Penembakan pada Januari 2015 diklaim oleh Al Qaeda. Pelaku penyerangan secara khusus menyatakan melampiaskan majalah yang beraliran ateis itu karena mencetak kartun Nabi Muhammad. Penggambaran demikian sangat dilarang dalam ajaran Islam.

Serangan itu sendiri menjadi permulaan gelombang serangan di Prancis dalam 2 tahun terakhir dan telah menewaskan lebih dari 240 orang.

Charlie Hebdo terus mengundang kontroversi sejak serangan, misalnya dengan terbitan kartun-kartun menanggapi serangan Barcelona dan serangan-serangan lain. Demikian juga dengan kartun kontroversial terkait gempa Italia yang menewaskan hampir 300 orang, yang digambarkan sebagai 'saus tomat' hingga lasagna.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.