Sukses

Gara-Gara Kembang Api, Sepasang Suami Istri Ini Jadi Tunawisma

Bagshaw mengungkapkan kemarahannya pada orang-orang yang sembrono menyalakan kembang api sehingga menimbulkan kerugian pada orang lain.

Liputan6.com, London - Sepasang suami istri asal Inggris tengah dirundung masalah. Rumah beserta harta benda yang mereka miliki seketika musnah karena hangus oleh si Jago Merah.

Bukan karena korsleting akibat arus pendek listrik, melainkan terbakar karena kembang api yang mendarat di atap rumah mereka.

Dilansir dari laman The Telegraph, Selasa (7/11/2017), pemilik rumah diketahui bernama Ted (suami) dan Wendy Bagshaw (istri). Akibat stres berat, Ted bahkan mengalami angina -- nyeri dada yang disebabkan oleh penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah dalam tubuh.

Bagshaw mengungkapkan kemarahannya pada orang-orang yang sembrono menyalakan kembang api sehingga menimbulkan kerugian pada orang lain.

Ia dan suaminya bahkan harus menjadi tunawisma untuk sementara akibat insiden tersebut.

"Saya tak percaya dengan apa yang terjadi dengan rumah saya. Semuanya hilang, saya sudah tidak punya apa-apa," ujar Bagshaw.

"Saya sudah kehilangan harta benda yang selama ini saya kumpulkan selama 40 tahun. Mereka keterlaluan karena sudah menyebabkan hal ini kepada saya," ia menambahkan.

Insiden terjadi ketika Bagshaw dan suaminya sedang menyaksikan acara televisi Strictly Come Dancing. Tiba-tiba, di tengah acara, keduanya mendengar ledakan yang amat keras yang menabrak atap.

"Saya hanya dapat menggambarkan ledakan itu seperti rudal yang mengenai rumah Anda," ujar Bagshaw.

"Guncangan itu menggetarkan seisi rumah. Anjing kecil peliharaan saya bahkan berlutut dan berlarian keluar."

Saat mereka keluar rumah, nyala api tampak di atap dan sudah semakin besar. Dinas Pemadam Kebakaran Derbyshire mengatakan, penghuni beruntung dapat keluar rumah lebih awal.

Michael Haslam dari Derbyshire Fire and Rescue Service mengatakan, "Saran kami, bagi mereka yang ingin bermain kembang api di tempat yang luas dan jauh dari rumah warga."

Hingga kini, belum dijelaskan siapa pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

40 Ribu Warga Inggris Tanda Tangani Petisi Larangan Kembang Api

Lebih dari 40 ribu orang telah menandatangani petisi yang meminta undang-undang baru tentang pelarangan kembang api di masyarakat.

Dalam petisi tersebut, masyarakat meminta agar pemerintah dapat mengatur UU penjualan kembang api yang marak di pasaran. Pasalnya, hal sudah menimbulkan tekanan dan kegelisahan banyak orang.

Greg Clark, dari departemen bisnis yang mewakili pihak pemerintah, diminta orang masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut.

"Kami meminta agar pemerintah menilik soal UU kembang api. Bukan berarti kami melarang penggunaan kembang api secara keseluruhan, melainkan penggunaan yang ada di masyarkat," ujar Julie Doorne, pencetus petisi tersebut.

Di bawah hukum Inggris, penjualan kembang api dibatasi pada liburan tertentu saja -- hanya untuk Tahun Baru Imlek dan malam Tahun Baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini