Sukses

Miliarder China Tertipu Minuman Termahal Dunia

Wiski Scotch yang harganya hampir mencapai 7.600 poundsterling itu ternyata palsu.

Liputan6.com, Bern - Harga selangit tak melulu mencerminkan kualitas suatu barang. Dan hal itu tercermin pada kasus minuman termahal di dunia yang satu ini.

Seorang miliarder China membeli satu dram (setara dengan dua gelas shot) sebuah merk Scotch -- varian Wiski khas Skotlandia -- yang digadang-gadang sebagai minuman paling mahal di dunia.

Tak tanggung-tanggung, Zhang Wei (36) dari Beijing harus merogoh kocek senilai 7.600 pound sterling (setara dengan Rp 134 juta) demi segelas Macallan single malt Scotch yang diproduksi pada 1878. Demikian seperti dikutip dari BBC, Jumat (3/11/2017).

Bagi para kritikus dan alcohol aficionado, semakin tua umur produksi sebuah Scotch single malt maka semakin mahal harganya. Sebaliknya, semakin muda umur produksi sebuah Scotch dan tidak single malt, maka harganya lebih murah.

Zhang Wei membelinya di bar alkohol Devil's Place di Hotel Waldhaus Am See di St. Moritz, Swiss. Manajer hotel Sandro Bernasconi pun mengunggah foto dirinya bersama dengan Zhang Wei kala keduanya menggenggam gelas berisi Macallan dengan bangga.

Sebelumnya, nama Scotch Macallan pun telah tenar lewat berbagai pemberitaan media dan surat kabar.

Akan tetapi, kecurigaan tentang orisinalitas Scotch tersebut muncul setelah para kritikus dan alcohol aficionado menyadari ada sejumlah kejanggalan pada foto yang tertera pada beberapa surat kabar dan yang diunggah oleh Bernasconi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mahal Tapi Palsu

Zhang Wei bersama manajer Hotel Waldhaus Sandro Bernasconi (Hotel Waldhaus/Sandro Bernasconi)

Kecurigaan muncul setelah beberapa kritikus mengamati kejanggalan pada bentuk tutup (cork) dan label botol Macallan. Bahkan beberapa di antaranya menyebut Scotch berumur 139 tahun itu adalah produk palsu.

Tak mau nama baiknya rusak oleh embusan kabar miring, pihak Hotel Waldhaus pun mengirim sampel Scotch Macallan mereka -- yang dibeli oleh Zhang Wei -- kepada organisasi aficionado dan kritikus alcohol elite asal Skotlandia, Rare Whisky 101 (RW101) untuk dianalisis.

Organisasi itu pun bekerja sama dengan University Oxford untuk melakukan sejumlah tes laboratorium.

Tes penanggalan karbon yang dilakukan oleh para periset Oxford dengan tingkat akurasi 95 persen menyebut, Scotch Macallan yang dijual oleh Hotel Waldhaus diproduksi antara tahun 1970 - 1972, bukan dari tahun 1878.

Organisasi aficionado dan kritikus alcohol elite asal Skotlandia lainnya, Tatlock & Thomson turut melakukan analisis pada Scotch tersebut. Hasil tes mereka mengindikasikan bahwa Macallan yang dijual oleh Hotel Waldhaus bukan tipe single malt, karena memiliki komposisi 60 persen malt dan 40 persen grain.

Lewat berbagai tes itu, RW101 menyimpulkan bahwa Scotch Macallan yang dijual oleh Hotel Waldhaus -- dan turut dibeli oleh Zhang Wei -- tak layak menyandang harga 7.600 pound sterling. Bahkan, organisasi itu mengatakan, "botol tersebut hampir tidak berharga sebagai sebuah barang kolektor".

RW101 juga menyebut, jika tahun Scotch itu benar-benar diproduksi pada 1878 dan bertipe single malt, maka harganya akan jauh lebih mahal -- jika dibandingkan dengan yang dijual oleh Hotel Waldhaus -- yakni berkisar 227.000 pound sterling (atau setara dengan Rp 4 miliar).

 

3 dari 3 halaman

Tak Tahu-Menahu

Bar alkohol di Hotel Waldhaus yang menjual berbagai Wiski langka nan mahal (Sandro Bernasconi/Hotel Waldhaus)

Pihak Hotel Waldhaus, yang memiliki 2.500 stok Wiski dan berbagai variannya mengaku tak tahu menahu jika Macallan 1878 yang dijual kepada Zhang Wei itu tenyata palsu.

"Ayah saya membeli sebotol Macallan itu 25 tahun yang lalu saat ia masih menjadi manajer hotel ini (Waldhaus). Lantas setelah saya kini menjabat sebagai manajer, Zhang Wei datang dan hendak membeli Scotch tersebut," kata Bernasconi seperti dikutip dari BBC.

"Saya katakan ke Zhang bahwa Scotch itu tidak dijual. Namun Zhang memaksa. Lalu setelah berkonsultasi dengan Ayah saya, akhirnya saya biarkan Zhang membelinya. Saya dan Zhang pun membuka botol itu dan meminumnya bersama," tambah Bernasconi.

Setelah mengetaui ternyata Macallan yang dijualnya palsu, Bernasconi segera menghubungi Zhang dan mengembalikan uangnya.

"Ia (Zhang) tidak marah dan justru menghargai kejujuran kami," kata Bernasconi.

"Kami berkomitmen untuk menjual Wiski langka di dunia. Dan kami harus memastikan agar 100 persen stok kami adalah asli. Karena itu lah kami memanggil RW101 untuk melakukan analisis. Setelah terbukti, kami justru senang mengetahu hasilnya," tambahnya.

Pendiri RW101, David Robertson mengatakan, "Langkah Waldhaus adalah tepat. Kami memngimbau agar pihak lain ikut melakukan hal serupa demi memberantas produsen wiski palsu dan para penipu yang berusaha mencurangi konsumen yang tak menaruh curiga."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini