Sukses

Bom Bensin Modifikasi Ditemukan di Truk Semen Prancis, Ulah ISIS?

Perangkat itu ditemukan di bawah truk milik perusahaan semen Franco-Swiss LafargeHolcim yang juga membangun dinding pembatas Meksiko-AS.

Liputan6.com, Paris - Sejumlah bom bensin ditemukan di Paris, tepatnya di bawah truk milik perusahaan semen yang dituduh mendanai ISIS dan terlibat dalam pembangunan dinding pembatas Meksiko Donald Trump.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (6/10/2017), para pekerja menemukan sejumlah kontainer bensin yang dipasangi sejenis detonator di sebuah pabrik semen di timur laut ibu kota Prancis, pada Kamis 5 Oktober sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Perangkat itu ditemukan di bawah truk milik perusahaan semen Franco-Swiss LafargeHolcim. Telegraph melaporkan, ada 6 botol berisi bensin dengan pemicunya.

Para ahli penjinak bom bergegas ke lokasi dan polisi mengepung daerah tersebut, sementara para penghuni bangunan di dekatnya dievakuasi.

Polisi anti-teroris dipanggil untuk menangani bom bensin. Mereka kemudian menyitanya bersama dengan tombol pemicu ledakan yang primitif. Daerah temuan bom itu dinyatakan aman menjelang sore.

Menurut sumber yang menyelidiki temuan tersebut, alat peledak improvisasi terbaru ini berada di daerah berpenduduk padat yang dikelilingi banyak toko dan rumah.

"Mereka yang membuatnya mencoba memicu ledakan dengan pemantik barbekyu, tapi tidak berhasil," kata salah satu sumber.

Para pelaku kemudian melarikan diri.

Petugas forensik kini tengah memeriksa CCTV untuk menemukan petunjuk identitas mereka.

Temuan ini menyusul penemuan serupa di sebuah bangunan yang terletak di kawasan mewah 16th arrondissement Paris pada Sabtu 30 Oktober waktu setempat. Di mana lima orang terduga teroris ditangkap oleh polisi.

Lafarge, pemasok semen terbesar di dunia, berada di pusat skandal yang berkembang di Prancis karena disebut-sebut memiliki hubungan dengan ISIS.

Lafarge sebelumnya memang sedang diselidiki atas klaim mendanai secara tak langsung ISIS dan kelompok bersenjata lainnya di Suriah, agar bisa terus beroperasi di zona perang tersebut.

Perusahaan tersebut juga dikritik oleh Presiden Emmanual Macron karena mengatakan bahwa pihaknya siap memasok semen untuk dinding anti-imigran Presiden Donald Trump yang rencananya menjadi pembatas antara Amerika dengan Meksiko.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berstatus Darurat

Perancis dilaporkan masih berada dalam status darurat menyusul serangkaian ledakan bom, penembakan dan insiden penikaman yang diklaim oleh ISIS.

Yang terkini pada Minggu 1 Oktober, seorang pria ditembak mati di kota pelabuhan selatan Marseille setelah membunuh dua perempuan muda dengan pisau di luar Stasiun Kereta Saint Charles di Prancis selatan.

Meskipun ada pertumpahan darah seperti itu, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb mengatakan bahwa 12 serangan teroris yang direncanakan telah digagalkan di seluruh Prancis sejak awal 2017.

Insiden temuan bom bensin pada Kamis 5 Oktober pagi itu terjadi saat polisi anti-terorisme menyelidiki penemuan beberapa tabung gas dan sebuah detonator ponsel di barat Paris pada Sabtu 30 Oktober. Namun seorang sumber mengatakan bahwa kedua insiden itu belum dapat disebut saling terkait.

Pada September 2016 lalu, lima tabung gas lengkap ditemukan di sebuah mobil dekat katedral Notre Dame di pusat kota Paris. Sejumlah wanita kemudian ditangkap, semuanya memiliki hubungan dekat dengan ISIS.

Prancis telah mengalami serangkaian serangan jihad sejak 2015 yang telah menewaskan 241 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini