Sukses

Rumah Hantu di Hong Kong Menewaskan 1 Pengunjung

Korban tak sadarkan diri setelah lima menit masuk ke dalam rumah hantu di Hong Kong. Ia dikonfirmasi tewas akibat sebuah pukulan.

Liputan6.com, Hong Kong - Mengunjungi wahana rumah hantu saat berlibur mungkin bagi sebagai orang akan memberikan pengalaman mendebarkan sekaligus mengasyikkan. Namun, tak demikian bagi pria asal China ini.

Pengunjung itu justru kehilangan nyawa gara-gara masuk ke area penuh ketegangan di rumah hantu sebuah taman bermain Ocean Park Hong Kong. Pria 21 tahun tersebut tewas terkena peti mati yang melayang dalam wahana "Burried Alive".

Dikutip dari News.com.au pada Senin (18/9/2017), korban bernama Cheung ditemukan tak sadar lima menit sesaat dia masuk ke wahana itu. Kepala Eksekutif Ocean Park, Matthias Li, mengatakan insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 16 September.

Matthias Li juga mengucapkan belasungkawa terhadap tragedi yang menimpa Cheung.

Menurut polisi, korban kemudian dikonfirmasi tewas di rumah sakit.

"Buried Alive" adalah salah satu bagian dari tema Halloween di Ocean Park yang berlangsung dari pada 5 hingga 31 Oktober.

Situs rumah hantu itu menulis, "pengunjung akan merasakan pengalaman dikubur hidup-hidup sendirian, sebelum berusaha mencari jalan keluar dari kuburan yang mengerikan dan gelap".

"Untuk masuk ke wahana itu, pengunjung melewati pintu masuk berupa peti mati dengan pintu geser," demikian dibeberkan media lokal.

Pengunjung kemudian berjalan di rumah berhantu itu, di mana mereka akan mengalami apa yang digambarkan situs taman itu sebagai "labirin berbatu penuh hantu mengerikan".

Pemerintah Hong Kong mengatakan bahwa mereka yakin Cheung memasuki rumah dengan selamat, tapi ia diduga berkelana ke daerah yang dibatasi sehingga terpukul mesin yang bergerak.

"Korban diyakini telah memasuki area operasi mekanis yang tidak terbuka bagi pengunjung dan terkena bagian benda bergerak," tulis pernyataan Ocean Park.

Polisi mengatakan, mereka sedang menginvestigasi kematian tragis dan penyelidikan sedang berlangsung.

South China Morning Post melaporkan, Cheung tengah mengikuti acara tahunan staf perusahaan Swire Group. Ia diundang karena berteman dengan seorang karyawan di sana. 

Akibat insiden tersebut, pemerintah Hong Kong memerintahkan penutupan "Buried Alive" sampai pemberitahuan lebih lanjut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecelakaan di Taman Bermain yang Merenggut Nyawa

Kecelakaan di taman bermain bukanlah yang pertama kali, sejatinya kerap terjadi di wahana pemicu adrenalin seperti roller coaster. Salah satu yang mengerikan pernah terjadi di Inggris pada 2016. 

Kala itu, delapan anak dan dua orang dewasa mengalami luka-luka setelah sebuah roller coaster "Tsunami" tergelincir dan jatuh di sebuah taman bermain di North Lanarkshire, Skotlandia.

Menurut keterangan polisi, korban luka telah dirawat di rumah sakit setempat. Enam ambulans dan enam pemadam tiba untuk melakukan evakuasi di taman bermain M&D tersebut.

Satu orang dewasa dan satu anak dilaporkan telah mengalami kondisi stabil, serta tiga anak diharapkan diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit sesegera mungkin.

Seorang saksi mata mengatakan, orang-orang terjebak dengan posisi terbalik setelah roller coaster itu jatuh.

Yang paling anyar dan mengerikan terjadi di  Ohio State Fair. Satu orang dilaporkan tewas dan beberapa pengunjung lainnya terluka dalam kecelakaan sebuah wahana di acara pameran tersebut.

"Korban terlempar dari pendulum berputar 'fireball' di Kota Columbus," kata kepala pemadam kebakaran, Steve Martin, seperti dikutip dari BBC.

Seorang dokter yang merawat beberapa korban mengatakan, "Penumpang terlempar dengan kecepatan tinggi dengan kekuatan besar, dari ketinggian setidaknya 20 atau 30 atau sekitar 6 sampai 9 meter ke udara, kemudian jatuh pada jarak yang cukup jauh.

Ia mengatakan, kecepatan dampak insiden itu seperti kecelakaan kendaraan.

Sebuah video yang beredar secara online menunjukkan satu kereta penumpang lepas di bagian bawah ayunan pendulumnya, melemparkan penumpang ke udara saat wahana itu bergerak lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini