Sukses

Pesan Cinta Terakhir Korban 9/11 untuk Istri Buat Netizen Terharu

Di detik-detik terakhir kehidupannya, seorang korban 9/11 mengirimkan pesan suara kepada istrinya.

Liputan6.com, New York City - Tanggal 11 September 2001 menjadi hari yang kelam bagi Amerika Serikat. Menara kembar yang menjadi pusat bisnis Amerika Serikat, World Trade Center, runtuh dihantam dua pesawat dalam serangan 9/11 itu.

Sekitar 3.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut. Salah satu di antaranya adalah Brian David Sweeney, penumpang United Airlines yang pesawatnya dibajak dan ditabrakkan ke menara selatan WTC.

Tiga setengah menit sebelum pesawat yang ditumpanginya menabrak WTC, Brian mengirim pesan suara kepada istrinya, Julie. Transkrip percakapan terakhir mereka dipajang di National September 11 Memorial and Museum.

"Hai Jules, ini Brian. Mmm...Aku berada di sebuah pesawat yang dibajak...jika hal-hal yang tak diinginkan terjadi, aku ingin kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Aku ingin kamu baik-baik saja, sama seperti orangtuaku," ujar Brian.

"Sampai bertemu lagi. Aku ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Sampai jumpa, sayang, aku berharap dapat menelepon kamu lagi," imbuh mantan pilot Angkatan Udara AS itu dalam pesan suara terakhir kepada istrinya.

Foto transkrip korban 9/11 itu dibagikan oleh Profesor Frank McDonough melalui Twitter. Cuitan itu telah di-retweet lebih dari 13 ribu kali.

"Kalimat itu benar-benar menyedihkan, ketika ada begitu banyak cinta untuk diberikan dan hidup untuk dijalani, tapi waktu jua yang harus mengakhiri," ujar salah satu pengguna Twitter.

Sementara itu pengguna Twitter lain membayangkan berada di posisi Brian. "Tak terbayangkan rasanya, mengirimkan pesan suara itu...tahu apa yang akan terjadi...dan mengatakan selamat tinggal."

"Jika pesan itu tak membuatmu tergetar, sebaiknya periksa apakah kamu masih hidup atau tidak," ujar pengguna Twitter lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Julie

Tak hanya menghubungi Julie, Brian juga sempat mengirimkan pesan kepada ibunya, Louise. Namun, pesan kepada ibunya terlalu personal untuk dibagikan.

Kepada CNN pada 2004, Julie mengungkap kemungkinan alasan Brian menghubunginya di detik-detik terakhir kehidupannya.

Sebuah catatan kecil ditinggalkan di situs nama-nama para korban peristiwa serangan 11 September 2001 lalu di National September 11 Memorial and Museum at the World Trade Center, New York, Amerika Serikat, Sabtu (10/9). (REUTERS/Mark Kauzlarich)

"(Ia) ingin kami tahu di mana dirinya, apa yang terjadi, dan untuk memberikan ungkapan cinta terakhirnya dan harapan atas kehidupanku, karena ia tahu bahwa dirinya berada di pesawat nahas," ujar Julie.

Pesawat yang ditumpangi Brian terbang dari Boston, Massachusetss, ke Los Angeles, California. Pesawat tersebut ditabrakkan ke menara selatan WTC, 15 menit setelah American Airlines yang membawa 87 penumpang dan kru menabrak menara utara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini