Sukses

Saluran Propaganda Korut Diblokir Situs Berbagi Video, Sanksi AS?

Peredaran video propaganda Korut di salah satu situs populer untuk berbagi video, berujung pemblokiran saluran tayangan tersebut.

Liputan6.com, Pyongyang - Situs berbagi video populer memblokir akses saluran propaganda Korea Utara (Korut). Langkah itu diambil merujuk pada pelanggaran community guidelines.

"Akun ini dihentikan karena melanggar pedoman community guidelines...," tulis pihak situs video sharing tersebut seperti dikutip dari VOA News, Minggu (10/9/2017).

Sejumlah laporan media menyatakan, situs tersebut tak menanggapi pertanyaan tentang mengapa sampai perlu melakukan pemblokiran itu. Meskipun demikian, dilaporkan bahwa bisa jadi dikarenakan pendapatan yang dihasilkan dari iklan di akun tersebut telah melanggar sanksi-sanksi perdagangan Amerika.

Uriminzokkiri, salah satu bagian propaganda Korut, berulang kali memasang video dari stasiun pemerintah tersebut. Surat kabar The Guardian melaporkan isi video itu sepertinya menargetkan warga Korut yang tinggal di luar negeri.

Saluran itu juga menunjukkan petikan-petikan video peluncuran rudal dan tur resmi yang dilakukan pemimpin Korut Kim Jong-un.

Tim peneliti dan akademisi Korea Utara mengatakan, pemblokiran saluran itu menimbulkan keprihatinan, demikian pula konten saluran tersebut.

Pakar kendali senjata yang juga direktur di Program Non-Proliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of International Studies mengatakan, ia menggunakan saluran propaganda itu untuk memahami dengan lebih baik kapabilitas nuklir Korea Utara.

"Ketika Kim mengunjungi pabrik di suatu tempat dan memperhatikan perangkat mesin yang ada, hal ini memberi wawasan penting tentang kemajuan yang mereka capai,” ujar Lewis kepada The Guardian.

Namun, Scott Lafoy selaku analis pencitraan satelit yang berkantor di Washington, mengatakan kepada NK News, "Sangat mengherankan melihat periset yang menggunakan media propaganda Korut untuk tujuan analisis. Pelacakan dan rekonstruksi digital peristiwa-peristiwa yang ada akan lebih sulit ketika akun-akun itu dihapus."

Menurut situs berbagi video yang populer itu, saluran propaganda Korut tersebut sudah memiliki 18.000 pelanggan.

Langkah pemblokiran itu dilakukan di tengah tindakan Amerika untuk memberlakukan sanksi-sanksi yang lebih keras terhadap Korut, setelah uji coba nuklir keenam pada 3 September lalu. Pyongyang mengklaim telah meledakkan bom hidrogen.

Sementara itu, Amerika Serikat pada Jumat 8 September malam waktu setempat secara resmi meminta Dewan Keamanan melakukan pemungutan suara pada Senin 11 September untuk membahas rencana resolusi yang berisi sanksi-sanksi baru terhadap Korut. Demikian pernyataan dari misi diplomatik Negeri Paman Sam di PBB.

Rancangan resolusi itu berisi seruan larangan penjualan minyak mentah, produk-produk minyak bumi dan gas alam cair ke Korea Utara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Propaganda Korea Utara Lewat Video Daring

Uriminzokkiri merupakan laman elektronik milik Korea Central News Agency (KCNA) --media corong pemerintah Korut-- yang khusus merilis konten propaganda berbentuk video. Demikian seperti dilansir media Australia News.com.au, Selasa 22 Agustus 2017.

Aktivitas situs itu yang paling menyita perhatian pada beberapa pekan terakhir adalah dengan merilis video propaganda terkait rencana Korut untuk mengirim rudal ke teritorial Amerika Serikat di Guam. 

Dalam video itu, Korea Utara mengimbau pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk "membuka mata dan telinga mulai kini hingga nanti".

Pada sebuah montase, video itu menunjukkan Presiden Trump yang berdiri di atas sebuah kuburan, nisan bertanda salib, dan sejumlah politisi penting Washington, DC yang terbakar, seperti Wapres Mike Pence, Menteri Pertahanan James Mattis, dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson. Kemudian, muncul keterangan dalam huruf Korea yang jika diterjemahkan berarti;

"Nasib Amerika Serikat dan berbagai kejahatan yang mereka perbuat, akan berakhir di sini."

Cuplikan selanjutnya juga menunjukkan kejemawaan Korea Utara yang mengklaim bahwa negara mereka tak pernah takluk pada invasi negara asing selama 150 tahun terakhir. Video itu justru menilai, semestinya AS patut khawatir bahwa pemimpin tertinggi Negeri di Utara Semenanjung itu sewaktu-waktu dapat memerintahkan untuk menyerang Negeri Paman Sam.

Berikut video propaganda yang dirilis oleh Uriminzokkiri:

"Hanya butuh satu perintah dari komandan tertinggi Negeri di Utara," ujar sebuah tulisan keterangan dalam video tersebut.

Video itu juga menyebut bahwa serangan yang datang dari Korut ke teritorial AS --termasuk Guam-- akan terjadi secara "senyap dan tersembunyi". Bahkan, Negeri Paman Sam akan tak menyadari untuk beberapa waktu bahwa wilayah mereka telah diserang.

Dan serangan dari Utara akan membuat malu Negeri Paman Sam di mata dunia, klaim video itu.

"Jika sebutir proyektil mendarat di Guam, segala gertakan Amerika Serikat akan terungkap sebagai hal yang palsu di mata dunia."

"Apa yang Korea Utara tinggal lakukan adalah menempatkan jari ke tombol peluncur nuklir dan menekannya jika saatnya telah tiba," tambah video itu.

"Amerika Serikat akan hidup dalam ketakutan dan kecemasan sepanjang waktu. Mereka akan sangat berkeringat pada musim panas ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.