Sukses

Badai Irma Menuju Haiti, 10 Orang Tewas

Setelah memorak-porandakan Karibia, sejauh ini jumlah korban tewas akibat terjangan Badai Irma dilaporkan mencapai 10 orang.

Liputan6.com, Karibia - Haiti serta Kepulauan Turks dan Caicos sudah siap dengan kedatangan Badai Irma, yang telah meninggalkan jejak kehancuran di seluruh penjuru Karibia. 

Kondisi Haiti dipandang sangat rentan mengalami kerusakan akibat terjangan Badai Irma, karena infrastrukturnya belum pulih dari gempa dahsyat yang mengguncang tahun 2010.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (8/9/2017), orang-orang di dataran rendah Turks dan Caicos disebutkan berisiko terkena hempasan gelombang badai. Kemungkinan bersifat destruktif hingga setinggi 6 meter lebih tinggi dari biasanya.

Badai Irma yang berada pada Kategori 5 -- level tertinggi, diperkirakan membawa hembusan angin hingga 185 mph (290km / h). Sedikitnya 10 orang -- media lain menyebut 6 -- meninggal akibat terjangannya di Karibia.

Pulau kecil Barbuda bahkan dilaporkan nyaris tak bisa dihuni akibat mengalami kerusakan parah. Pejabat memperingatkan bahwa St Martin hampir hancur, dan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

Saat ini Badai Irma telah melewati Republik Dominika dan sekarang akan menerjang Haiti. Diperkirakan menghantam kepulauan Turk dan Caicos pada Kamis 7 September 2017 malam waktu setempat.

Setelah itu, Badai Irma diperkirakan akan mencapai Kuba, sebelum mencapai negara Florida pada akhir pekan. Kepala agen darurat AS memprediksi dampaknya akan menghancurkan.

"Diperkirakan 1,2 juta orang terkena dampak Badai Irma, dan jumlahnya bisa meningkat tajam menjadi 26 juta," kata Palang Merah setempat.

Ada kekhawatiran bahwa penyakit dapat menyebar dengan cepat di daerah di mana layanan air minum dan sanitasi rusak pasca-terjangan Badai Irma.

Badai Irma juga dilaporkan menyebabkan kerusakan pada bangunan dan banjir saat mendekati Haiti, dengan hujan dan angin menghantam kota pelabuhan utara Cap-Haitien.

"Kami meminta semua orang yang tinggal di daerah yang berisiko terkena badai untuk meninggalkan rumah. Jika tidak, Anda akan dievakuasi dengan paksa," kata Presiden Haiti, Jovenel Moise.

"Ketika Anda pergi ke tempat penampungan, akan ada makanan dan tempat untuk tidur."

Sementara itu, warga di kepulauan Turks and Caicos yang berpenduduk sekitar 35.000 orang juga terus bersiap dengan kedatangan Badai Irma yang berpotensi menciptakan gelombang tertinggi hingga 50 meter.

Gubernur John Freeman mengatakan: "Kami telah memutuskan untuk mengevakuasi pulau-pulau tertentu yang berada dalam posisi sangat rendah dan terancam. Kami telah mulai mengisi tempat penampungan karena sejumlah orang yang tinggal di daerah sangat rendah sangat rentan."

"Kami juga mengajak orang keluar dari pulau yang ada di sini, turis Amerika Utara dan yang lainnya."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Banjir

Direktur Departemen Manajemen Bencana dan Keadaan Darurat Turks and Caicos, Virginia Clerveaux, mengatakan kepada BBC bahwa daerah pedalaman bahkan bisa banjir akibat gelombang badai.

"Kami sekarang mencoba untuk mengingatkan mereka (orang-orang di pulau-pulau) bahwa ini adalah badai kategori lima, dan dalam sejarah kepulauan Turks dan Caicos, ini adalah badai terbesar yang pernah kami alami atau terancam."

"Jadi ada kebutuhan untuk memastikan bahwa kita memiliki persiapan yang maksimal ... Kami telah mengatakan kepada orang-orang untuk memastikan bahwa mereka siap, memastikan mereka dapat berlindung dengan selamat, memiliki cukup makanan dan air minum selama dua sampai tiga hari."

Sejauh ini Inggris, Prancis, dan Belanda telah mengirim kapal, tim penyelamat dan pasokan darurat ke wilayah mereka yang terkena dampak Badai Irma.

Upaya bantuan terhambat oleh kerusakan bandara dan pelabuhan lokal.

Sebelumnya, Badai Irma beranjak dari Karibia dan sempat melumpuhkan Virgina Island lalu menuju Puerto Riko. Setelah ini, Badai Jose dan Katia juga mengancam sejumlah wilayah di AS karena dilaporkan sudah terbentuk di Atlantik.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.