Sukses

Turki Bangun Tembok Perbatasan dengan Iran, Ini Alasannya

Turki membangun tembok di perbatasannya dengan Iran setelah lebih dulu melakukan hal yang sama di perbatasannya dengan Suriah.

Liputan6.com, Ankara - Turki telah membangun tembok di sepanjang perbatasannya dengan Iran. Sebelumnya, Turki lebih dulu membangun penghalang serupa di perbatasannya dengan Suriah.

Seperti dikutip dari Russia Today pada Kamis (10/9/2017), tembok itu didirikan setinggi 3 meter dengan lebar mencapai 2 meter dan ditujukan untuk mencegah penyelundup serta menghentikan infiltrasi oleh militan Kurdi (PKK).

Turki mengklaim bahwa PKK memiliki basis dan kamp di sisi perbatasan Iran. Selain itu, narkoba dan selundupan lainnya juga lazim bersumber dari Iran, lalu dibawa ke Turki sebelum akhirnya mencapai Eropa.

Pada Juni lalu, Ankara mengumumkan bahwa mereka telah selesai membangun tembok sepanjang 700 kilometer yang membentang sepanjang perbatasannya dengan Suriah. Penghalang itu dilengkapi dengan sistem keamanan terpadu yang terdiri dari penerangan, sensor, dan kamera keamanan canggih.

Tidak seperti gagasan pembangunan tembok Amerika Serikat-Meksiko usulan Donald Trump yang memicu polemik antar kedua negara, penghalang yang dibangun Turki mendapat respons positif dari Iran. Pada Mei lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi mengatakan bahwa negaranya menyambut baik langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan perbatasan.

"Kami menyambut baik segala tindakan yang akan meningkatkan keamanan dan stabilitas di perbatasan. Kami mendukung dialog bilateral yang lebih dalam untuk meningkatkan koordinasi dalam hal ini," muat surat kabar Milliyet mengutip pernyataan Qassemi.

"Keamanan perbatasan penting bagi Iran dan Turki dan upaya yang dilakukan harus melibatkan kedua negara," imbuhnya.

Hubungan Turki-Iran berlangsung kurang harmonis sejak awal Musim Semi Arab atau Arab Spring pada 2011 dan perang saudara di Suriah. Teheran diketahui mendukung rezim Bashar al-Assad, sementara Ankara berada di pihak AS yang menginginkan Assad lengser.

 

Saksikan video berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.