Sukses

Dubes Baru RI Sampaikan Surat Kepercayaan kepada Presiden Korsel

Dubes baru RI untuk Korsel bertemu dengan Presiden Moon Jae-in. Keduanya berkomitmen memperkuat relasi bilateral kedua negara.

Liputan6.com, Seoul - Pada pagi yang sejuk, 18 Juli 2017 di Seoul, Duta Besar baru Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in. Agenda utama pertemuan yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan Negeri Ginseng itu adalah korespondensi diplomatik dan pembicaraan isu bilateral.

Pada pertemuan itu, Dubes Umar Hadi melakukan korespondensi diplomatik dengan menyerahkan surat kepercayaan (diplomatic letter of credence) kepada Presiden Moon. Surat itu menandai penugasan diplomatik resmi Umar Hadi sebagai Duta Besar RI baru yang menjabat di Korea Selatan.

Dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com dari KBRI Seoul, seremoni penyerahan surat kepercayaan turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha serta sejumlah pejabat tinggi Republik Korea. Dubes Umar Hadi didampingi istrinya, Siti Nila Purnama Hadi, dan putrinya, Ratna Aini Hadi, serta Atase Pertahanan Kolonel (Laut) Oka Wirayudha dan Koordinator Fungsi Politik KBRI Seoul Tudiono.

Seremoni penyerahan Surat Kepercayaan (diplomatic letter of credence) dari Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi kepada Presiden Moon Jae-in (18/7/2017) (Minister Counsellor KBRI Seoul, Aji Surya/Istimewa)

Keduanya juga menyempatkan diri membicarakan sejumlah isu bilateral terkini antara Indonesia dengan Korea Selatan. Pada pertemuan itu, Dubes Umar mengapresiasi hubungan bilateral yang telah terjalin antara Tanah Air dengan Negeri Ginseng.

Bagi Indonesia, Korsel merupakan salah satu mitra strategis sejak 2006 dan hingga kini terus mengalami perkembangan. Sang dubes baru itu juga memastikan komitmen RI untuk terus memperkuat dan mengembangkan kemitraan strategis dengan Korea Selatan, demi manfaat untuk rakyat kedua negara.

Komitmen dan keyakinan serupa juga diutarakan oleh Presiden Moon Jae-in kepada Dubes Umar Hadi. Sang presiden secara khusus mencatat kemajuan kerjasama Indonesia - Korea Selatan yang menggembirakan di bidang industri pertahanan dan relasi multilateral dengan ASEAN. Presiden Moon sempat mengirim Utusan Khusus Korea Selatan untuk ASEAN guna bertemu Presiden Jokowi pada akhir Mei lalu.

Minister Counsellor KBRI di Seoul, Aji Surya, memaparkan sejumlah relasi bilateral positif antara kedua negara. Misalnya, Indonesia - Korea Selatan memiliki forum Joint Commission Meeting pada tingkat Menlu dan Strategic Dialogue pada tingkat Wamenlu untuk membahas isu-isu strategis kedua negara.

Di bidang pengadaan alutsista, Indonesia dan Korsel telah mengimplementasikan strategic partnership dengan meletakkan trust and confidence sebagai prinsip kerja sama. Saat ini Korsel juga tengah memproduksi tiga unit kapal selam untuk TNI AL yang disertai dengan proses transfer teknologi kepada PT PAL (industri perkapalan asal Indonesia).

Indonesia juga pemesan pertama produk jet trainer KAI T-50 Golden Eagle. Kedua negara juga tengah melakukan program bernama sandi KFX/IFX, yang merupakan proyek kolaborasi pengembangan pesawat tempur.

Di bidang ekonomi, kerja sama kedua negara terus menunjukkan prospek yang menggembirakan. Investasi Korea Selatan ke Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-4 dengan total realisasi investasi pada 2016 sebesar USD 1.065,8 juta. Di bidang perdagangan, Korea Selatan bagi Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-6, dan negara asal impor terbesar ke-5.

Di sektor pariwisata, wisatawan asal Korea Selatan menempati urutan ke-6 negara asal wisatawan asing yang berlibur ke Indonesia. Tahun 2016, wisatawan Korsel yang menyambangi Tanah Air mencapai 350 ribu. Sementara turis Indonesia yang melancong ke Negeri Ginseng meningkat mencapai 300 ribu orang.

Sementara itu, Korea Selatan merupakan salah satu tujuan mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah ke luar negeri. Saat ini jumlah mahasiswa Indonesia di berbagai universitas di Negeri Ginseng mencapai 1.200 orang dengan tren yang terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang.

Tak kalah penting, negeri ginseng adalah "rumah" bagi TKI. Sebanyak 35 ribu-an pekerja Indonesia mendulang devisa di berbagai industri. Rata-rata penghasilan sebulan mereka antara Rp 20 -Rp 30 juta.

Sebelum menjabat sebagai Duta Besar di Korea Selatan, Umar Hadi sempat menjabat sebagai Konsul Jenderal RI di Los Angeles (2014-2017), Direktur Eropa Barat (2012-2014), Wakil Dubes RI di Den Haag (2009-2012), dan Direktur Diplomasi Publik (2005-2009). Dubes Umar Hadi juga pernah bertugas di Perutusan Tetap RI untuk PBB di Jenewa.

Saksikan juga video berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.