Sukses

Dikira Teroris, Wanita Australia Jadi Korban Salah Tembak di AS

Wali Kota Minneapolis Betsy Hodges telah memerintahkan pihak berwenang untuk menyelidiki kasus salah tembak tersebut.

Liputan6.com, Minneapolis - Otoritas Minnesota, Amerika Serikat, tengah menyelidiki kematian seorang wanita Australia yang tewas terbunuh akibat salah tembak. Insiden tersebut diduga dilakukan oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis.

Dikutip dari laman CNN, Senin (17/7/2017), penembakan tersebut terjadi saat dua petugas polisi di Minneapolis menanggapi laporan adanya ancaman teror.

Namun, saat salah seorang polisi melepaskan tembakan, peluru tersebut malah mengenai tubuh korban.

Wali Kota Minneapolis Betsy Hodges mengatakan, petugas kepolisian tersebut telah melakukan tindakan ceroboh karena melepaskan tembakan tanpa mengidentifikasi korban terlebih dahulu.

Betsy Hodges juga mengatakan, pihaknya telah mengutus beberapa orang dari Departemen Keamanan Publik untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya juga berencana untuk melakukan autopsi pada tubuh korban. Sehingga, pihak keluarga dapat mengetahui detail kejadian dan penyebab kematian.

"Sebagai wali kota dan seorang wanita saya merasa hancur ketika mendengar insiden ini. Hati saya benar-benar terganggu atas kejadian memilukan semacam ini," ujar Betsy Hodges

"Masih banyak hal yang belum dapat diungkap. Oleh sebab itu, penyelidikan telah memasuki tahap awal dan akan terus dilakukan. Secepatnya saya akan terus memberi informasi lebih banyak terkait insiden tersebut," tambahnya.

Menanggapi kasus salah tembak tersebut, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan bahwa pihaknya akan memberi bantuan konsuler kepada keluarga korban.

Sehingga, pihak keluarga juga dapat mengawal penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian setempat.

Insiden tersebut kian menyedot simpati dari warga AS. Salah satunya kelompok Women's March Minnesota yang menghormati kepergian wanita Australia tersebut dengan menggelar sebuah acara sebagai bentuk rasa belasungkawa.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.