Sukses

Menlu: OKI Bertanggung Jawab Tanamkan Nilai Toleransi

Menlu dalam pertemuan OKI menyinggung stabilitas dan perdamaian dunia.

Liputan6.com, Abidjan - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyinggung soal stabilitas dan perdamaian dunia. Menlu merupakan ketua delegasi Indonesia dalam pertemuan yang berlangsung di Pantai Gading itu.

"Anggota OKI memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan generasi muda Islam mengerti pentingnya perdamaian, stabilitas dan peran dialog dalam menyelesaikan perbedaan," ujar Menlu Retno, seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Selasa (11/7/2017).

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan bahwa generasi muda, yang merupakan mayoritas di negara-negara Islam, memainkan peran penting dalam membangun dunia Islam yang lebih baik. Dalam kaitan ini, OKI memiliki tanggung jawab untuk tidak saja menanamkan moral, tapi juga etika serta nilai-nilai toleransi dan budaya damai.

Tanggung jawab lain yang diemban OKI adalah menciptakan kondisi kondusif bagi generasi muda Islam untuk berkembang.

"Dengan moral, etika, dan nilai-nilai yang tinggi generasi muda Islam tidak saja dapat memajukan peradaban Islam, tapi juga peradaban dunia," tutur Retno.

Mantan Dubes RI untuk Belanda ini mendorong agar generasi muda Islam di seluruh dunia bersatu dengan selalu mengedepankan semangat Ukhkuwah Islamiyah.

Pertemuan tersebut digunakan Retno untuk menyampaikan kesedihan melihat berbagai konflik di antara negara Islam. Menurutnya, konflik di antara negara OKI hanya menguntungkan pihak-pihak yang tidak ingin melihat dunia Islam bersatu dan maju.

Oleh karena itu, Retno mengajak negara-negara OKI untuk meningkatkan rasa persaudaraan, menyatukan energi guna meningkatkan kerja sama. Khususnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Indonesia telah dan akan terus membangun kondisi yang kondusif agar terciptanya dialog untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di dunia, khususnya di negara-negara Islam," jelas Retno.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.