Sukses

Waspada, 16 Benda Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Membunuh

Kejadian nyata terkadang lebih aneh daripada kisah fiksi. Misalnya, kematian bisa disebabkan oleh benda sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Maut bisa datang lewat apa saja, misalnya kecelakaan, penyakit mematikan, atau dalam kasus kriminalitas. 

Namun, siapa sangka, kematian bisa datang lewat hal tak terduga. Misalnya, mungkin tak ada yang mengira bahwa perpanjangan rambut (hair extension) dapat menyebabkan keracunan darah sehingga berujung maut.

Benda atau perlengkapan yang kita gunakan sehari-hari pun ternyata bisa mendatangkan bahaya fatal. Misalnya, tusuk gigi bahkan kondom.

Diringkas dari ranker.com pada Kamis (6/7/2017), berikut ini adalah deretan benda sehari-hari yang, dalam keadaan tertentu, dapat membawa maut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lampu Senter Pembawa Maut

1. Hidran Pemadam Kebakaran

Ilustrasi hidran di kota Oakland, California. (Sumber Pixabay)

Pada 2007, seorang pria warga Oakland, California, bernama Humberto Hernandez (24), meninggal dunia setelah wajahnya terkena lontaran hidran pemadam kebakaran.

Pada hari nahas itu, ia sedang berjalan-jalan di kota. Sebuah truk di jalan raya menabrak hidran pemadam kebaran di dekat pria itu, lalu semburan air bertekanan tinggi melontarkan patahan hidran dengan kencang ke wajah Hernandez sehingga ia meninggal dunia.

2. Lampu Senter

Ilustrasi lampu senter. (Sumber Pixabay)

Seorang pria bernama Santiago Alvarado (24) tewas di Lompoc, California, setelah jatuh dari atap toko sepeda yang sedang akan dirampoknya.

Kematian itu disebabkan oleh lampu senter panjang yang digigitnya agar dua tangannya bebas bergerak. Senter itu mendesak masuk ke tenggorokannya hingga memutus tulang ke dua pada lehernya.

Ia diduga meninggal saat itu juga.

3. Seperangkat Kartu Permainan

Ilustrasi kartu permainan. (Sumber Pixabay)

Pada 20 Oktober 1930, seorang terpidana hukuman mati bernama William Kogut menciptakan bom pipa menggunakan seperangkat kartu permainan.

Narapidana di San Quentin itu bermaksud bunuh diri. Ia memotong kaki pipa logam dari ranjangnya, mencabik-cabik kartu, lalu menjejalkan serpihan-serpihan kartu ke dalam pipa.

Ia menutup satu sisi pipa, memasukkan air ke dalam sisi lainnya untuk melunakkan serpihan-serpihan kartu, kemudian menempatkan perangkat pipa itu dekat pemanas di sel penjara.

Ia kemudian berbaring dengan kepala di sebelah perangkat ledak buatan sendiri tersebut.

Pemanas itu mengubah air menjadi uap sehingga menimbulkan tekanan yang cukup tinggi untuk meledak dan mendorong sumbatan kertas kartu-kartu menembus masuk kepalanya.

Deodoran

4. Tongkat Golf

(Sumber Pixabay)

Karena kesal, seorang remaja pemain golf bernama Jeremy Brenno (16) kehilangan nyawanya.

Ketika Brenno luput satu pukulan pada lubang ke-6 di Kingsboro Golf Club, ia melampiaskan rasa frustrasi pada bangku di dekatnya dan menghantamkan tongkat nomor 3 yang terbuat dari kayu.

Sepertinya ini kisah biasa ketika seorang pemain golf melampiaskan amarahnya, tapi patahan tongkat golf yang dipukulkan oleh Brenno kemudian memantul ke arah Brenno dan menusuk jantungnya hingga ia meninggal dunia.

5. Deodoran

Ilustrasi kaleng semprotan. (Sumber Pixabay)

Seorang remaja berusia 16 tahun bernama Jonathan Capewell dari Oldham, Inggris, meninggal dunia pada 1998 setelah mengalami serangan jantung terkait kebiasaannya terlalu bersih.

Capewell menjadi terobsesi mencium kesegaran sehingga menyemprotkan deodoran ke sekujur tubuhnya sebanyak setidaknya 2 kali sehari.

Pada saat kematiannya, ada kadar propan dan butan dalam aliran drah remaja itu, hingga 10 kali lipat batas aman. Ada dugaan gas pendorong dalam kaleng deodoran telah terjebak dalam kamarnya setelah pemakaian deodoran selama berbulan-bulan.

Anehnya, kejadian serupa terulang 10 tahun kemudian pada Daniel Huxley (12) di Nottingham.

6. Sendok Kecil

Pada 2004, di Hertfordshire, Inggris, seorang pria bernama Richard Clare bertengkar dengan Timothy Magee karena urusan telepon seluler. Clare naik pitam dan menusuk bagian belakang kepala Magee menggunakan sendok kecil yang tergeletak di meja dekatnya.

Bukan di atas kanvas, seniman ini membuat lukisan unik dari makanan di atas sendok.

 

Tusukan sendok itu merobek arteri sehingga menyebabkan pendarahan parah di antara tengkorak dan otak korban. Magee meninggal dunia, tapi Clare terbebas dari dakwaan pembunuhan dan hanya dihukum 7 hari dalam penjara karena urusan telepon genggam yang menjadi pemicu perkelahian.

Sekitar 7 tahun kemudian, Clare membacok seseorang menggunakan kapak. Kali ini, ia dihukum penjara selama 27 tahun.

3 dari 4 halaman

Jenggot dan Kondom 'Pembunuh'

 

 

7. Jenggot

Jenggot Hans Staininger di museum. (Sumber Wikimedia Commons)

Para pemilik jenggot harus waspada. Seorang pria Austria bernama Hans Steininger terkenal memiliki jenggot terpanjang sedunia, sepanjang 1,4 meter. Tapi, ia juga terkenal karena terbunuh oleh jenggot tersebut.

Biasanya Steininger menggulung jenggotnya dalam sebuah kantong kulit agar tidak berjuntai mengganggunya. Suatu hari pada 1567, ada kebakaran dan ia lupa menggulung jenggot secara tuntas.

Ketika menyelamatkan diri dalam kekalutan, ia menginjak jenggotnya sendiri sehingga terjatuh dan mengalami patah leher.

8. Jus Wortel

Ilustrasi jus wortel. (Sumber Pixabay)

Basil Brown dari Crioydon, Inggris, adalah seorang yang getol urusan kesehatan. Pada 1974, ia tercatat dalam sejarah sebagai seorang yang meinggal dunia karena menenggak beberapa liter jus wortel setiap hari.

Ternyata, karena jumlah asupan yang berlebihan, ia keracunan vitamin A hingga merusak hatinya. Ia dilaporkan meninggal dalam keadaan kulit berwarna kuning.

9. Kondom

Ilustrasi iseng menggunakan kondom. (Sumber Pixabay)

Kondom biasanya digembar-gemborkan sebagai bagian dari seks yang aman, kecuali kalau kondom malah dipakai menutupi kepala seperti yang dilakukan oleh Gary Ashbrok (31) dari East Sussex, Inggris.

Pria itu ditemukan dalam keadaan tanpa busana di atas ranjangnya, bersama dengan 3 kaleng kosong wadah nitro oksida yang dipakainya untuk meniup kondom.

Menurut teman-temannya, "Ia sudah sering membungkus kepalanya dalam kondom selama 2 atau 3 bulan terakhir."

10. Pendingin Udara (AC)

Bayangan kota New York saat matahari terbenam. (Sumber Pixabay)

Ketika musim panas sedang pada puncaknya, orang mengira kematian hanya disebabkan oleh panas yang menyengat.

Pada 1988, seorang pria yang sedang berjalan di East 23rd Street di New York City meninggal dunia ketika ada AC bergeser dari jendela sebuah gedung dan jatuh 7 lantai ke kepala pria itu.

Vito DeGiorgio (37) yang berasal dari Dobbs Ferry dibawa ke Bellevue Hospital Center dan dinyatakan meninggal dunia di sana.

Walaupun fatal, kejadian kejatuhan AC hingga meninggal sebenarnya amat jarang terjadi.

4 dari 4 halaman

Jamban Maut

11. Tusuk Gigi

(Sumber Pixabay)

Ketika sedang berpesiar di Amerika Selatan, Anderson merasa mual sehingga harus diturunkan dari kapal untuk diantar mencari pengobatan.

Ketika tiba di rumah sakit, ia mendapat diagnosa peritonitis parah, yang disebabkan tertelannya tusuk gigi perak secara tidak sengaja hingga merusak organ dalam dan menyebabkan kematiannya.

Ia diduga tidak sengaja menelannya ketika menelan buah zaitun yang disajikan bersama minuman Martini.

12. Telepon Selular

Ilustrasi telepon pintar yang meledak. (Sumber Twitter/@KTULNews)

Pada 2009, seorang pria berusia 20 tahun di Guangzhou, China, tewas karena ledakan telepon genggam yang merobek arteri utama di lehernya.

Pihak berwenang menduga pria itu baru saja selesai mengisi baterai teleponnya dan memasukannya dalam saku baju.

Ini bukan pertama kalinya. Pada 2007, seorang pria bernama Xiao Jinpeng (22) meninggal karena luka di dada yang disebabkan ledakan telepon genggamnya ketika sedang bekerja di pabrik. Ledakan itu diduga karena suhu tinggi di tempat pekerjaannya.

13. Jamban

(Sumber Twitter/@matheussukar)

Seorang penggemar sepak bola Brasil bernama Paulo Ricardo Gomes da Silva mengalami kematian yang tidak biasa, hanya beberapa minggu sebelum Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.

Dalam suatu pertandingan yang disaksikannya, para penggemar tim sepak bola bertindak liar dan mencabut 3 jamban di kompleks gelanggang dan melemparkannya dari tempat duduk.

Salah satu lemparan jamban mengenai Gomes da Silva sehingga langsung menewaskannya.

Kombinasi Mematikan Api dan Kentut

14. Perpanjangan Rambut

Ilustrasi pemanjang rambut. (Sumber Pixabay)

Seorang wanita bernama Atasha Graham (34) hanya memanaskan rambutnya selama 1 menit dan ia meninggal dunia karenanya.

Pada Mei 2011, Graha sedang nikmat berdansa di kelab tempat pacarnya menjadi DJ. Segera sesudah tiba di rumah, ia pingsan dan meninggal dunia tak lama kemudian.

Seorang ahli patologi menentukan kematian Graham diduga karena reaksi tubuhnya terhadap perpanjangan rambut (hair extension) yang terbuat dari bahan lateks dan lem yang digunakan.

Ada bekas lem yang diduga telah memasuki aliran darah setelah ia berkeringat di lantai dansa. Zat tersebut telah meracuninya.

15. Sup

Ilustrasi sup bening. (Sumber Pixabay)

Pada 2012, seorang wanita Brasil berusia 88 tahun bernama Ilda Vitor Maciel dari Rio de Janiero dibawa ke rumah sakit karena mengalami stroke.

Tapi ia meninggal dunia justru karena mengalami embolisme. Para pegawai rumah sakit telah menyuntik korban dengan sup, bukannya memberikannya menggunakan tabung makan.

16. Pemantik Api

Ilustrasi memantik api dari bokong. (Sumber YouTube/BFvsGF)

Pada Februari 2016, seorang pria berusia 37 tahun di Florida meninggal dunia setelah mencoba menyulut "malaikat biru" untuk menghibur istrinya.

Menurut istrinya, malaikat biru adalah "…ketika orang menyalakan pemantik api dekat bokong dan kentut ke arahnya, sehingga muncul jilatan api."

Keadaan bisa berbahaya ketika pelaku baru saja menyantap makanan tertentu. Si istri bermaksud menggugat restoran Chipotle yang menyajikan makanan Meksiko karena ia dan suaminya tidak menyadari bahwa kentut si suami menjadi lebih banyak mengandung gas metan karenanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini