Sukses

Asap Awan Jamur Terlihat di Danau Australia, Bom Nuklir Mini?

Asap awan jamur itu terlihat oleh seorang pria yang tengah menerbangkan drone di kawasan tertutup di salah satu pantai Adelaide, Australia.

Liputan6.com, Adelaide - Seorang pria Adelaide tengah menerbangkan drone-nya di kawasan tertutup Woomera Prohibited Area (WPA). Lokasi itu berdekatan dengan Danau Hart. Namun, ia merasa pesawat tanpa awaknya dipaksa mendarat padahal ia tak melakukan apapun.

Tak berapa lama pria itu mendengar ledakan besar dan awan jamur terlihat dari kejauhan.

Dikutip dari AdelaideNow, pada Senin (19/6/2017), selama bertahun-tahun kawasan Woomera menjadi situs tertutup untuk percobaan senjata. Kebanyakan proyek yang dikerjakan bersifat rahasia.

Baru-baru ini,ada zona ekslusif yang diterapkan di kawasan itu untuk mengetes perlengkapan militer.

Adapun pria yang drone-nya dipaksa mendarat itu bernama Jason Wright. Ia tengah bersama kekasihnya saat insiden itu terjadi pada Sabtu 17 Juni 2017.

"Kami tengah menuju ibu kota dan ingin beristirahat di Danau Hart. Juga, ingin menguji drone kami untuk mengambil gambar kawasan itu dari atas," kata Wright.

"Namun anehnya, drone saya seperti dipaksa untuk mendarat satu menit sebelum ledakan itu. Padahal saya tidak melakukan apapun," lanjutnya.

Wright yang juga pernah menjadi tentara Australia selama 4 tahun mengatakan, saat insiden berlangsung, ia tak melihat adanya pesawat. Pria 46 tahun itu menyimpulkan senjata tersebut berasal dari darat yang menyebabkan bola api oranye raksasa seperti jamur.

"Jaraknya mungkin sekitar 30 hingga 40 km jauhnya dari kami. Karena, butuh beberapa saat suara ledakan terdengar," kata Wright.

"Lalu, ada ledakan keras dengan awan jamur setelahnya," ucapnya lagi.

Sebelumnya, pada bulan lalu, Departemen Pertahanan Australia telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa akan ada penutupan wilayah dari tanggal 11 Juni hingga 14 Juli untuk keperluan pengetesan senjata.

"Untuk masalah keamanan dan keselamatan, ada zona khusus di WPA yang akan ditutup dan hanya pihak berwenang yang bisa masuk. Bagi mereka yang tinggal di situ dan orang umum akan dievakuasi," sebut pernyataan dephan itu.

Area penutupan meluas ke barat Coober Pedy dan memengaruhi Taman Konservasi Tallaringa.

Peternakan, warga Aborgin, dan orang-orang yang mengoperasikan tambang diminta untuk evakuasi dari zona tersebut.

Departemen Pertahanan tidak menanggapi pertanyaan tentang ledakan tersebut atau perilaku aneh pesawat tak berawak itu. Pun dengan awan jamur yang selama ini dianggap sebagai ciri khas ledakan nuklir. 

Belakangan ini, Dephan Australia telah menguji alat peledak improvisasi di daerah tersebut, untuk memeriksa bagaimana kendaraan militer menghadapi ancaman tersebut. Ada juga drone, rudal, dan roket yang diuji. Desas-desus menyebutkan, mereka juga menguji kekuatan peralatan militer dalam menghadapi serangan nuklir dengan misil. 

 

Saksikan video menarik, detik-detik uji coba bom atom AS di Bikini Atoll pada 1946: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.