Sukses

Norwegia Berencana Larang Penggunaan Burka di Sekolah

Norwegia berencana untuk melarang penggunaan penutup wajah bagi muslimah di semua institusi pendidikan dengan alasan menghambat komunikasi.

Liputan6.com, Oslo - Norwegia berencana melarang penggunaan penutup wajah bagi muslimah di semua institusi pendidikan dengan alasan menghambat komunikasi.

"Kami tidak ingin pakaian yang menutupi wajah di TK, sekolah, dan universitas," kata Menteri Pendidikan dan Penelitian Torbjorn Roe Isaksen dalam sebuah pernyataan.

"Pakaian ini mencegah terjadinya komunikasi yang baik, di mana hal itu penting bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan yang baik," tambahnya.

Otoritas Norwegia akan mengkonsultasikan rencana itu selama beberapa bulan mendatang, dengan mereka yang dapat terdampak oleh rancangan undang-undang tersebut.

Media Norwegia melaporkan, pemerintah dapat mengandalkan dukungan sebagian besar partai. Rancangan undang-undang tersebut diperkirakan akan lolos pada musim semi 2018.

Dikutip dari Al-Jazeera, Selasa (13/6/2017), pemerintah daerah sebenarnya memiliki kekuasaan untuk melarang digunakannya penutup wajah di sekolah, namun tidak ada kebijakan nasional yang seragam.

"Pakaian yang menutupi wajah, seperti niqab dan burka, tidak diterima di sekolah-sekolah Norwegia. Merupakan nilai mendasar bagi seseorang untuk dapat berkomunikasi satu sama lain," kata Menteri Imigrasi dan Integrasi, Per Sandberg.

Bulan lalu, anggota parlemen Austria menyetujui sebuah RUU baru atas larangan pakaian yang menutupi wajah perempuan.

Pengenaan larangan pemakaian penutup wajah oleh beberapa negara datang setelah pada Maret lalu Pengadilan Eropa (ECJ) menyatakan, pengusaha berhak melarang staf mengenakan simbol-simbol agama yang terlihat.

Keputusan tersebut dianggap oleh muslim sebagai serangan langsung terhadap perempuan yang mengenakan hijab di tempat kerja.

Perancis, Belanda, Belgia, Bulgaria, dan negara bagian Jerman, Bavaria, sebelumnya memberlakukan larangan mengenakan cadar penuh atau burka di tempat umum.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.