Sukses

8 Aturan dan Kebiasaan Unik 'Mama-Mama Cantik' di Rusia

Meski sudah punya anak, para ibu di Rusia tetap tampil modis dan menjaga bentuk tubuh.

Liputan6.com, Moskow - Jika para perempuan di negara lain cenderung protektif, para ibu di Rusia punya cara unik untuk mendidik anaknya-anaknya. 

Mereka tak takut keluar rumah bersama bayi mereka, bahkan ketika suhu udara sedang dingin-dinginnya di temperatur minus. Para ibu di Rusia tidak ragu mendorong kereta bayi melewati tumpukan salju.

Berlaku juga kebiasaan untuk meletakkan anak di balkon saat cuaca minus 10 derajat Celsius. 

Di sisi lain, para mama di Rusia juga sangat menjaga kecantikan dan bentuk tubuh. 

Meski telah memiliki anak, seorang ibu di Rusia berkonsentrasi dalam urusan merawat diri.

Jangan salah sangka, perempuan yang tinggi semampai, rambut berwarna pirang, memiliki tas mahal serta memiliki bentuk kuku yang indah -- bisa jadi ia adalah ibu dari dua orang anak.

Berikut kebiasaan unik ibu-ibu di Rusia yang dirangkum dalam buku Motherhood, Russian Style (Menjadi Ibu, Gaya Rusia) karya Tanja Maier. 

Seperti dikutip dari laman RBTH Indonesia, berikut 8 hal unik yang harus anda ketahui tentang ibu di Rusia:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Cuti Hamil Hingga Tiga Tahun

Mengambil cuti hamil bagi seorang wanita untuk persiapan dan pasca-kehamilan bagi sang buah hati tentu jadi hal yang lumrah.

Di Indonesia, misalnya, cuti hamil diberikan selama 3 bulan. Beda halnya dengan Rusia yang dapat berlangsung selama tiga tahun.

Alasannya, agar dapat membantu wanita hamil untuk dapat secara tenang mempersiapkan kelahiran anak mereka.

ilustrasi ibu hamil (Foto: huffingtonpost.com)

Biasanya calon ibu berhenti bekerja saat kehamilan memasuki usia tujuh bulan. Banyak ibu yang kembali ke rutinitas pekerjaan saat sang anak sudah berusia 1 hingga 1,5 tahun.

Para ibu biasanya diberi sebagian gaji hingga anak mereka berusia 1,5 tahun. Namun, ada juga yang lebih memilih tidak mengganggu urusan karier sehingga masuk kantor lebih awal setelah beberapa bulan melahirkan.

3 dari 9 halaman

2. Kewajiban Nenek

Menurut Tanja Maier, perbedaan utama antara nenek di Rusia dengan nenek-nenek lainnya di wilayah Eropa adalah bertanggung jawab atas kebutuhan sang cucu.

Saat para ibu sedang di salon atau tengah manikur, para nenek bertugas menjemput sang cucu saat selesai jam sekolah hingga membantu urusan lain.

Ilustrasi seorang nenek sedang mengemudikan mobil. (Sumber commandomarketing.com)

Ini adalah sebagian dari aktivitas yang biasa dilakukan oleh seorang nenek di Rusia.

Kebanyakan anak-anak Rusia menghabiskan musim panas di dacha (vila khusus masa liburan di Rusia) bersama nenek mereka ketika orangtuanya sedang bekerja di luar kota.

4 dari 9 halaman

3. Melahirkan di Amerika Serikat

Tanja Maier juga menulis kebiasaan aneh ibu di Rusia yang tinggal di kota besar dan memiliki pendapatan yang baik.

Kebanyakan ibu yang berasal dari kalangan atas ini sangat teliti untuk memilih rumah sakit saat proses persalinan.

Di Rusia sendiri terdapat banyak variasi atau jenis rumah sakit yang ditawarkan. Mulai dari layanan nyaman ala Eropa hingga rumah sakit model lama ala era Soviet.

Ilustrasi ibu menyusui.

Tak hanya itu, proses persalinan unik yang tengah digandrungi para ibu ialah melahirkan sang anak di dalam bak mandi.

Kebiasaan lainnya yaitu dengan sengaja memilih proses persalinan di Amerika Serikat, sehingga sang buah hati dapat memiliki kewarganegaraan AS.

Akhir-akhir ini wanita Rusia juga kian tertarik dengan model pengasuhan anak. Seperti Taman Kanak-Kanak Montessori dan konsep pendidikan Wadorf yang merupakan sekolah yang mengajarkan anak mereka bahasa asing selain bahasa Rusia.

5 dari 9 halaman

4. Menghargai Tradisi Lama

Menghargai tradisi tentunya menjadi hal yang baik. Namun, beda halnya tradisi yang ada di Rusia untuk urusan anak bayi.

Di sana, setiap anak bayi harus tidur di luar rumah. Menggunakan kereta dorong atau diletakkan di balkon saat cuaca minus 10 derajat Celsius.

Ilustrasi Foto Ibu dan Anak Perempuan (iStockphoto)

Hal ini mereka nilai sebagai tradisi lama. Para bayi juga harus mengenakan topi terlepas dari jenis kelamin mereka.

Tradisi lainnya yang masih terus dilakukan oleh kaum ibu yaitu pemijatan terapeutik untuk setiap bayi sampai ia berusia satu tahun, demi memperkuat dan mengembangkan ototnya.

Pijatan terapeutik adalah salah satu terapi pijat yang berbasis pada bagian tubuh sehingga membuat seseorang merasa rileks.

Tradisi paling penting adalah membacakan cerita sebelum tidur sampai mereka hampir memasuki masa pubertas. Tanja Maier menulis: "Untuk ibu Rusia, menanamkan cinta membaca kepada anak mereka adalah sebuah kehormatan."

6 dari 9 halaman

5. Tidak Percaya Dokter

Maju atau tidaknya suatu negara, tidak menentukan baik atau tidaknya suatu layanan kesehatan. Sayangnya, masih banyak rumah sakit milik Rusia yang masih menggunakan sistem kuno Soviet.

Ilustrasi Foto Ibu dan Anak Perempuan (iStockphoto)

Sehingga para ibu biasanya menjadi dokter untuk dirinya dan orang lain. Setiap rekomendasi dari seorang dokter dicek berulang-ulang, dan bila orang tua ragu, biasanya mereka berkonsultasi dengan beberapa spesialis, bahkan tentang penyakit-penyakit sederhana seperti demam.

Satu hal yang Maier kritik dari orang tua Rusia adalah bahwa mereka tidak mau memberi anaknya vaksinasi, karena banyak ibu Rusia yang percaya bahwa tubuh seorang anak tidak boleh terlalu terbebani.

7 dari 9 halaman

6. Diet Sehat Ala Ibu Rusia

Tanja Maier mengatakan, kaum ibu di Amerika Serikat memiliki hak untuk makan sebanyak-banyaknya sesuai dengan keinginan.

Beda halnya dengan para ibu di Rusia yang selalu memantau berat badannya saat proses kehamilan. Tak menjadi hal mengejutkan ketika seorang ibu di Rusia yang tiba-tiba kurus tak lama setelah proses persalinan. Kaum ibu di Rusia dengan cepat kembali ke bentuk tubuh semula.

Ilustrasi Foto Diet (iStockphoto)

Rahasianya adalah untuk enam bulan pertama, bayi hanya diberi ASI. Kemudian diperkenalkan dengan makanan bayi, sehingga para ibu dapat memperhatikan diet mereka.

Anak-anak diberi sayuran, buah segar, sereal hangat, sup, ikan, keju dan yoghurt yang biasa diberikan kepada sang buah hati sebelum tidur.

8 dari 9 halaman

7. Fanatik Musim Panas

Karena musim dingin yang panjang dan berawan, membuat orang Rusia fanatik terhadap libur musim panas. Wajar saja Negeri Beruang Merah ini dikenal sebagai salah satu daratan dingin di dunia.

Ilustrasi Foto Ibu dan Anak Perempuan (iStockphoto)

Biasanya para ibu mengajak mereka berlibur ke pantai selama dua minggu. Hal ini kian menjadi suatu keharusan di sebuah keluarga.

Jika memiliki dana yang lebih, biasanya waktu liburan bisa mencapai satu hingga dua bulan di pinggir laut. Namun, tak semuanya memiliki modal besar seperti ini, sehingga masa liburan musim panas dilakukan di dacha untuk berkemah dan mengisi waktu libur dengan cara lainnya.

Namun, masyarakat di kota-kota besar Rusia tengah digandrungi tren liburan ke luar negeri.

Destinasi yang dipilih oleh keluarga Rusia yaitu Thailand yang dikenal dengan negara tropis dengan sinar matahari yang menyengat.

9 dari 9 halaman

8. Ayah Tak Wajib Urus Anak

Selama ini peran Ayah selaku kepala keluarga adalah mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga. Saat ini di Rusia, peran ayah sangat berpartisipasi lebih dalam proses membesarkan anak.

Menurut Maier, seorang ayah di Rusia tidak mengikuti perintah istri yang biasanya membatasi keikutsertaan mengurus anak di dalam rumah tangga.

Peran ayah memengaruhi kehidupan anak perempuan. (Ilustrasi: The Meta Picture)

Malah ia sendiri yang menentukan pengaruh dirinya terhadap pertumbuhan sang anak. Pada dasarnya, seorang ibu di Rusia tak berharap sosok ayah melakukan tugas-tugas tertentu untuk menolong anak. Seperti menyuapi, membersihkan popok ataupun sisa makanan.

Semua itu dilakukan sendiri atas inisiatif sang ayah.

Meski telah memiliki anak, seorang ibu di Rusia pun juga sangat konsentrasi dalam urusan merawat diri. Meski terlihat tinggi semampai, rambut berwarna pirang, memiliki tas mahal serta memiliki bentuk kuku yang indah bisa jadi ia adalah ibu dari dua orang anak.

 

 

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini