Sukses

Rumah yang Berdiri di Dua Negara Ini Dijual, Berminat?

Sebuah rumah yang memiliki dua pintu masuk dari dua negara, AS dan Kanada, dijual. Seperti apa kondisi lingkungan di sana?

Liputan6.com, Bebee Plain - Sebuah rumah seluas 213 meter persegi yang terdiri dari lima bangunan bertingkat, berdesain 1950-an, dan dijaga 24 jam oleh pihak keamanan dijual. Meski spesifikasinya terdengar biasa, namun rumah itu tergolong tak biasa, apa alasannya?

Hunian yang dijual dengan harga US$ 109.000 atau sekitar Rp 1,5 miliar itu berdiri di atas dua negara, yakni Amerika Serikat dan Kanada. Bangunan itu berada tepat di perbatasan Beebe Plain, Vermont (AS) dan Satnstead, Quebec (Kanada).

Namun pemilik rumah itu, Brian DuMoulin, perlu menjualnya dengan usaha ekstra karena masalah perbatasan internasional.

Rumah yang secara lokal dikenal sebagai Old Stone Store, awalnya dibangun oleh seorang pedagang sehingga ia bisa menjual barang-barang ke petani di Vermont dan Quebec. Brian dan istrinya, Joan DuMoulin, mewarisi bangunan itu sekitar 40 tahun lalu.

Saat ini pasangan yang memiliki dua kewarganegaraan, AS dan Kanada, dan juga punya sebuah rumah di dekat Morgan, Vermont itu berharap dapat menjualnya sehingga bisa pindah ke Ontario untuk lebih dekat dengan anak-anak dan cucu mereka.

Dikutip dari Time, Minggu (11/6/2017), Bebbe Plain dijaga ketat oleh petugas keamanan AS dan Kanada sejak terjadinya serangan 11 September. Jalan umum yang dahulunya dibuka saat ini telah ditutup.

Selain itu, jalan di sebelah Haskell Free Library dan Opera House AS -- bangunan yang dengan sengaja dibangun di kedua negara, dihalangi oleh pot bunga. Meski demikian warga Kanada masih diizinkan untuk pergi ke perpustakaan di AS itu tanpa harus melewati pos perbatasan.

Rumah tersebut berada persis di seberang Stanstead's Rue Principale yang dikelola oleh agen Badan Perbatasan Kanada dan bersebelahan dengan pos Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.

Bangunan yang sampai saat ini masih dihuni itu, memiliki pintu masuk dari AS dan Kanada. Para pekerja perbatasan pun telah mengenal mereka yang tinggal di sana, dan membebaskannya untuk beraktivitas selama dilakukan di tempat yang telah ditentukan.

Agen real estate mereka, Rosemary Lalime, mengatakan bahwa hampir seluruh orang yang tertarik membeli rumah itu berasal dari Amerika Serikat, kecuali satu orang yang berasal dari Toronto.

"Dia menanyakan lebih banyak tentang situasi perbatasan dan jika dia membelinya, apa haknya," ujar Lalime. "Saya kemudian menghubungkannya dengan Patroli Perbatasan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.