Sukses

1 Korban Tewas Teror London WN Kanada Pekerja Sosial

Pihak berwenang mengatakan telah mengidentifikasi korban pertama dari serangan teror London yang menelan 7 jiwa.

Liputan6.com, London - Teror London yang terjadi Sabtu 3 Juni 2017 waktu setempat menelan 7 korban tewas dan 48 orang lainnya luka-luka, 21 di antaranya kritis. Mereka dirawat di rumah sakit di kota tersebut.

Pihak berwenang mengatakan telah mengidentifikasi korban pertama dari serangan teror London. Ia adalah warga Kanada bernama Chrissy Archibald.

"Kami berduka kehilangan, putri dan saudari perempuan yang kami cintai," kata kerabat Archibald dalam sebuah pernyataan yang didistribusikan oleh Kementerian Urusan Global dan dimuat Dow Jones, dikutip dari Channel News Asia, Senin (5/6/2017).

Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa Archibald pekerja sosial di sebuah penampungan tunawisma, sebelum pindah ke Eropa bersama tunangannya.

"Silakan menghormatinya dengan membuat komunitas di tempat tinggal Anda lebih baik. Sumbangkan waktu dan tenaga untuk tempat penampungan tunawisma. Katakan kepada mereka Chrissy mengirim Anda."

Mengetahui warganya menjadi korban, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pun mengirimkan ucapan belasungkawa.

"Aku patah hati bahwa ada warga Kanada di antara korban tewas. Kami berduka dengan keluarga dan teman-teman yang kehilangan sosok yang dicintai, dan berharap semua yang terluka cepat sembuh dan pulih," kata PM Trudeau dalam sebuah pernyataan.

Seorang warga Perancis juga dilaporkan di antara mereka yang tewas. Namun identitasnya belum diketahui.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan pada hari Senin, empat warga Negeri Kanguru juga menjadi korban dalam serangan van dan penikaman di London Bridge dan Borough Market.

Turnbull mengatakan Candice Hedge dirawat di Rumah Sakit St Thomas', sementara Andrew Morrison dijahit akibat luka tusuk dan sedang dalam perjalanan pulang ke Australia. Pemerintah Negeri Kanguru pun khawatir dengan 2 korban lainnya yang tak dirinci kondisinya.

Tiga penyerang mengamuk dan menabrakkan sebuah kendaraannya ke arah pejalan kaki di London Bridge, disusul dengan penikaman di Borough Market.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Inggris. Sejauh ini belum ada rincian tentang pelaku yang ditembak mati oleh polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.