Sukses

India Bangun Jembatan 9,15 Km di Dekat Perbatasan dengan China

Jembatan Dhola Sadiya menghubungkan negara bagian Assam dan Arunachal Pradesh, wilayah yang menjadi sengketa India-China.

Liputan6.com, New Delhi - India meresmikan jembatan sepanjang 9,15 kilometer yang dibangun melintasi sungai Lohit. Jembatan bernama Dhola Sadiya ini menghubungkan negara bagian Arunachal Pradesh dan Assam.

Seperti dikutip dari Times of India, Dhola Sadiya kini merupakan jembatan terpanjang di Negeri Hindustan.

Arunachal Pradesh merupakan wilayah sengketa India-China. Tiongkok mengklaimnya itu sebagai "Tibet selatan."

Beijing belum lama ini menolak keras keputusan India yang mengizinkan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama mengunjungi Arunachal Pradesh. China juga memprotes pengembangan infrastruktur di sana. Demikian seperti dilansir BBC, Jumat (26/5/2017).

Namun India membela diri dan mengatakan, punya hak untuk melakukannya.

"Dengan China yang semakin agresif, sekarang saatnya bagi kita untuk memperkuat infrastruktur fisik untuk mempertahankan wilayah kita," ujar Menteri Dalam Negeri India Khiren Rijiju yang merupakan warga asli Arunachal Pradesh.

Rijiju sebelumnya mengatakan, "Arunachal Pradesh merupakan bagian dari India dan kenyataan itu tidak akan berubah, terlepas dari siapa yang menyukainya atau tidak."

Pembangunan jembatan Dhola Sadiya dimulai sejak tahun 2011.

"Itu merupakan sebuah kerja keras, tantangan yang besar, dan kecepatan pembangunannya sedikit terpengaruh sejumlah persoalan kompensasi," ungkap salah seorang pejabat dari Navayuga Engineering, perusahaan yang membangun jembatan tersebut.

Bagaimanapun, jembatan itu selesai sesuai dengan jadwal yang ditargetkan.

Tidak hanya jembatan, India pun membangun Trans Arunachal, yakni jalan raya dua arah. Empat proyek lainnya untuk memperluas jalan saat ini juga tengah dikebut.

Terkait dengan moda transportasi udara, pemerintah tengah meningkatkan kapasitas landasan bagi pesawat pengangkut barang-barang berat. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan suplai via udara.

"Kami membutuhkan infrastruktur untuk perpindahan tentara dan suplai jika suatu saat kami harus melawan China dan jembatan ini merupakan sesuatu yang luar biasa," kata Mayor Jenderal Gaganjit Singh, yang memimpin sebuah divisi di Arunachal Pradesh.

"India tidak mengembangkan infrastruktur fisik di Arunachal Pradesh selama dua dekade setelah perang 1962 karena banyak yang percaya orang China akan memanfaatkannya jika mereka kembali menyerang. Namun saat ini kita di jalur yang benar," imbuhnya.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh juga menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur fisik di negara bagian sebagai upaya untuk mempertahankan perbatasan dengan China.

"Kami menginginkan perdamaian, namun perdamaian dengan kehormatan. Kita harus mencegah siapapun berpikir kita lemah," ujar Singh di hadapan pasukan perbatasan,

Seorang insinyur militer mengatakan kepada BBC, jembatan Dhola Sadiya mampu dilintasi tank tempur dengan berat mencapai 60 ton.

Penduduk setempat dikabarkan turut gembira menyambut peresmian jembatan tersebut.

"Ini bukan hanya persoalan militer, ini akan membantu pengembangan ekonomi daerah terpencil di Assam dan Arunachal Pradesh. Dan ini akan menarik wisatawan dalam jumlah besar," jelas," terang Kepala Menteri negara bagian Assam Sarbananda Sonowal.

Jembatan tersebut juga akan mengurangi waktu tempuh sebanyak delapan jam bagi warga di kedua sisi sungai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • India ialah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia
    India ialah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia

    India

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China