Sukses

Ular hingga Azan, 7 Hal Aneh yang Ditemui di Angkasa Luar

Berikut sejumlah hal aneh di angkasa luar seperti yang dialami para astronot kawakan.

Liputan6.com, Jakarta - Ruang angkasa adalah tempat yang menakutkan. Klaim itu mungkin disebabkan karena area maha luas di luar Bumi itu masih misterius dan belum diketahui dengan jelas. 

Bayangkan, Anda berada di tempat yang begitu gelap, hampa, dan hanya berisi objek asing sejauh mata memandang.

Namun, bagi para astronot yang pekerjaannya mengarungi kehampaan angkasa luar, kadang kala mereka menemukan sejumlah hal atau peristiwa aneh yang tidak dapat dijelaskan dengan segala bekal ilmu pengetahuan maupun akal sehat.

Berikut merupakan tujuh hal aneh yang dijumpai astronot, berdasarkan pengalaman bertugas di angkasa luar, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com dari The Richest (10/5/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Suara Musik

Peristiwa ini dialami astronot misi Apollo 10. Misi penjelajahan Apollo 10 yang digagas oleh NASA Amerika Serikat merupakan tonggak penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan antariksa.

Salah satu daftar misi yang harus dilakukan para astronot Apollo 10 adalah uji coba sejumlah peralatan dan perkakas untuk penjelajahan Bulan. Namun, uji coba itu dilakukan langsung di angkasa luar.

Sunyi, senyap, mencekam. Apa benar ini suara bintang tertua di Tata Surya yang direkam NASA?

Saat misi uji coba berlangsung, para astronot yang tengah menguji alat komunikasi mendengar sejumlah suara aneh melalui headphone-nya. Para astronot mengaku mendengar suara 'musik angkasa luar' menyerupai siulan lewat headphone yang sedang digunakan.

Hingga kini, para astronot masih belum mampu menyediakan alasan logis mengenai fenomena itu. Masuk akal atau tidak, suara itu tetap dapat membuat bulu kuduk berdiri, terlebih lagi ketika sedang berada di angkasa luar.

 

3 dari 9 halaman

2. Ular

Benar atau tidak, tetapi ular di angkasa merupakan hal yang dikabarkan ditemui oleh Dr. Franklin Story Musgrave, seorang fisikawan dan astronot kawakan NASA.

Pengalamannya di kancah penjelajahan angkasa luar menjadi suatu kredibilitas tersendiri. Jadi, kecil kemungkinan jika Musgrave berbohong tentang ular di angkasa luar.

Musgrave mengklaim bahwa ia melihat ular kosmis terbang mengambang di angkasa luar. Hewan yang logisnya melata di Bumi itu memiliki panjang sekitar 2,4 meter.

Sang astronot kawakan mengatakan bahwa semakin lama ia menghabiskan waktu di kehampaan kosmis, semakin banyak hal aneh yang ia lihat dan alami.

Meski belum dapat dipahami, tetapi Musgrave yakin bahwa hal di luar nalar seperti ular kosmis yang ia temui nyata adanya.

 

4 dari 9 halaman

3. Suara Ketukan

Bayangkan anda sendirian di rumah, pada malam hari, saat kondisi lingkungan sedang sangat sepi. Tiba-tiba, saat anda sedang menyapu atau membaca, terdengar suara ketukan di pintu rumah.

Kemudian, saat Anda membuka daun pintu, tak ada siapa pun di halaman depan. Bagi sebagian orang, hal itu merupakan hal yang menakutkan.

Situasi yang sama dialami kosmonot asal China, Yang Liwei. Namun, ia tidak mengalami hal tersebut di rumahnya, melainkan saat sendiri di angkasa luar.

Ketukan Misterius di Angkasa Luar Buat Astronot China Merinding (China.org.cn)

Kejadian itu dialami Yang Liwei pada tahun 2003 saat sedang di stasiun angkasa luar yang mengitari orbit Bumi. Keanehan bertambah ketika Yang menyadari bahwa angkasa luar merupakan tempat vakum, sehingga suara tidak dapat melakukan transmisi.

Tapi, ia mendengar suara ketukan di kabin luar stasiun angkasa luar saat ia berada di dalamnya.

Jadi apa atau siapa yang menyebabkan suara ketukan itu? Hingga kini, hal itu masih jadi misteri.

 

5 dari 9 halaman

4. Bangkai Hewan

Jauh sebelum spesies manusia pergi ke angkasa luar, ternyata spesies lain telah terlebih dahulu dikirim ke kosmis. Hewan seperti monyet dan anjing telah pergi pertama kali ke angkasa luar sebelum Homo sapiens.

Tujuan pengiriman monyet dan anjing ke angkasa luar sebelum manusia sebagai bentuk percobaan. Tes tersebut dilakukan untuk membuktikan secara ilmiah dan menguji coba alat penyokong hidup bagi para antariksawan jika suatu saat manusia dikirim ke angkasa luar.

Lantas, apa yang terjadi jika hewan percobaan itu mati di angkasa luar? Besar kemungkinan bangkai mereka akan mengambang di kehampaan kosmis.

Astronot yang pergi ke jagat raya mungkin saja menemukan satu-dua bangkai hewan tersebut di sana.

6 dari 9 halaman

5. Cahaya Aneh

Astronot asal Amerika Serikat Leroy Chiao mengklaim dirinya melihat sejumlah cahaya aneh di angkasa luar. Bagi sebagian antariksawan, melihat cahaya di angkasa luar adalah sesuatu yang biasa.

Namun, apa yang luar biasa dari pengalaman Leroy Chiao?

Pada sebuah misi tahun 2005, Chiao yang kala itu menjabat sebagai komandan Stasiun Angkasa Luar Internasional melihat sebuah cahaya aneh berbentuk panah di angkasa luar. Tak hanya itu, cahaya aneh tersebut terbang ke lokasi Chiao berada.

Hingga kini, kejelasan mengenai cahaya aneh itu masih jadi misteri.

Tak hanya itu, astronot NASA Alan Bean menemukan kilau cahaya aneh saat ia melaksanakan misi di Bulan. Berbeda dengan Chiao yang mendadak melihat cahaya di kehampaan gulita, Bean melihat kilau aneh yang bersumber dari sebuah benda menyerupai sepatu di Bulan.

Bagi antariksawan, kilau di Bulan bersumber dari pantulan sinar Matahari yang merupakan sebuah anomali.

Lantas, apakah sumber cahaya yang dilihat Bean? Apakah itu menjadi bukti pendukung bagi para penggagas teori konspirasi bahwa ada benda menyerupai 'kubah' di Bulan yang mampu memantulkan cahaya serta sumber kehidupan?

Hanya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan yang mampu menjawabnya.

7 dari 9 halaman

6. Lantunan Azan

Ramadan 2007 menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Sheikh Muszaphar Shukor. Kala itu, ia menjalankan ibadah puasa, salat, membaca Alquran di luar Bumi. 

Astronot Malaysia itu menunaikan misi ke luar angkasa pada 10 Oktober 2007, dengan menumpang pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz.

Ia menaiki Soyuz TMA-11 bersama dua angkasawan lain Yuri Malenchenko (Rusia) dan Peggy Whitson (AS). Di kondisi tanpa bobot, Sheikh Muszaphar melakukan percobaan terkait karakteristik dan perkembangan sel-sel kanker hati dan leukemia, serta kristalisasi berbagai protein dan mikroba pada gravitasi rendah.

Dari semua muslim yang pernah mengangkasa, astronot Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor mencatatkan namanya secara khusus sebagai astronot pertama yang menjalankan ibadah puasa Ramadan di angkasa luar.

Sheikh Muszaphar Shukor, astronot asal Malaysia yang jalankan salat di luar angkasa.

Di dalam pesawat yang penuh sesak dengan peralatan dan instrumen, dalam kondisi melayang di udara, Sheikh Muszaphar menjalankan salat 5 waktu, membaca Alquran, dan mengumandangkan takbir.

Dokter sekaligus model ganteng paruh waktu asal negeri jiran itu juga merayakan Lebaran di sana dengan membagikan sate dan kue-kue untuk rekan-rekannya di ISS. Dengan bumbu yang tak terlalu tajam, agar para astronot dan kosmonot lain doyan memakannya.

Tak hanya itu, di tepian langit, Sheikh Muszaphar mengaku menjadi saksi sebuah keajaiban. Sayup-sayup dia mendengar lantunan suara azan.

"Selama perjalananku yang bertepatan dengan Ramadan, aku seperti mendengar suara azan di Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata dia dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency (AA). "Setiap orang yang berkesempatan ke luar angkasa akan merasakan sebuah keajaiban."

Astronot lain memang tak mendengarnya, tetapi nada panggilan salat itu terdengar jelas di telinganya. "Tapi aku mendengar panggilan itu secara fisik, nyata. Anda mungkin tak akan terkejut jika mendapat pengalaman seperti saya ketika berada di luar angkasa, saat Anda merasa begitu dekat dengan Allah di setiap detiknya." 

8 dari 9 halaman

7. UFO

Setidaknya dua astronot mengaku menyaksikan penampakan diduga Unidentified Flying Object (UFO).

Dalam sebuah wawancara dengan Science Channel pada 2005 lalu, manusia kedua yang menjejakkan kaki di Bulan, Edwin 'Buzz' Aldrin mengatakan tentang benda misterius yang mengikuti Apollo 11 dalam misi ke Bulan.

"Ada sesuatu di luar sana yang cukup dekat untuk diamati. Tapi apa itu?," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari Epoch Times, 5 Desember 2013.

"Mike (astronot Michael Collins) memutuskan untuk melihatnya melalui teleskop. Pada satu posisi, bentuknya seperti serangkaian elips. Namun saat dipertajam, itu seperti obyek berbentuk-L," kata Buzz Aldrin.

Buzz Aldrin

Namun, kata dia, tiga astronot dalam misi Apollo 11 tak mau membuat keributan. "Tak mungkin kami menyampaikan: 'Hai Houston, kami mendapati sesuatu bergerak di sekitar kami dan tak tahu apa itu, bisa Anda beri penjelasan?!'," kata dia.

"Kami tak bisa melakukannya karena tahu pasti transmisi itu bisa didengar oleh sembarang orang. Bisa-bisa memunculkan banyak dugaan dan spekulasi," tambah Aldrin.

Pengakuan serupa juga dilontarkan astronot Original Seven atau Astronaut Group 1 NASA, Gordon Cooper. Ia menjadi pilot dalam misi luar angkasa Project Mercury pada 1963.

Cooper mengaku telah melihat UFO pertamanya saat berada di atas Jerman Barat pada tahun 1951. Meskipun, ia membantah laporan yang menyebut, ia juga melihat UFO selama penerbangan Mercury.

Saat itu, sekelompok UFO terbang lebih cepat dan lebih tinggi daripada pesawat buatan manusia pada zamannya. Membentuk formasi tertentu. Demikian menurut wawancaranya dengan Yolanda Gaskins di Paranormal Borderline pada 1996.

"Kami tak bisa menyamai ketinggian mereka," kata dia. Copper pun melaporkan penglihatannya pada para atasannya.

"Jawaban akhirnya datang berbulan-bulan kemudian, diduga itu adalah seed pod atau kulit kacang polong. Tak logis," kata dia.

Kemudian, pada tahun 1957, saat menjadi pilot tes dan manajer proyek di Pangkalan AU Edwards California, Gordon menerima laporan dari krunya yang mengaku melihat benda mirip piring terbang mendarat di sebuah danau kering. Benda aneh itu mendarat dengan tiga kaki, tanpa mengeluarkan suara. Namun, saat didekati, benda itu langsung lepas landas.

Foto penampakan benda misterius itu diserahkan kepada para atasannya di Pentagon. Namun, tak pernah ada jawaban.

Hingga menghembuskan nafas terakhir, Cooper punya keyakinan bahwa pemerintah AS memang menutupi informasi tentang UFO. 

9 dari 9 halaman

Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.