Sukses

Insiden Muka CEO Qantas Dilumuri Pie Gegerkan Australia

Sebuah insiden mengagetkan menimpa CEO maskapai nasional Australia, Qantas, Alan Joyce.

Liputan6.com, Perth - Sebuah insiden mengagetkan menimpa CEO maskapai nasional Australia, Qantas, Alan Joyce.

Saat berpidato di depan 500 hadirin dalam acara business breakfast di Perth, tiba-tiba insiden mengejutkan terjadi.

Saat itu, Joyce baru saja mulai pidato di mimbar Hotel Hyatt Regency. Tiba-tiba dari belakang ada seorang pria, mengenakan stelan jas lengkap dengan dasi, membawa kue pie. Tak lama ia melumuri wajah sang CEO dengan kue itu.  

Dikutip dari News.com.au, pada Rabu (10/5/2017), pria itu lantas meninggalkan Joyce yang kaget. Wajah pelaku nyaris tanpa ekspresi.

Pria itu lantas ditahan oleh pihak berwenang. Sementara Joyce meninggalkan mimbar untuk membersihkan dirinya.

Joyce mendapat sambutan meriah tatkala kembali ke mimbar tanpa jas. Ia bercanda tentang insiden itu sebelum akhirnya melanjutkan pidatonya terkait pengumuman rute penerbangan langsung antara Perth, Australia-London, Inggris.

Saat insiden terjadi, hadirin yang menyaksikan aksi pria itu sempat terpana sekaligus kaget.

Peristiwa terjadi pukul 08.00 dalam acara makan pagi Leadership Matters yang digelar media The West Australian pada Rabu 9 Mei 2017.

Para tamu yang hadir sejatinya terdaftar dan mereka diberi tanda pengenal. Biasanya, standar pengamanan tidak terlalu ketat untuk acara seperti ini.

"Saya sudah jadi CEO Qantas selama 9 tahun dan ini adalah pengalaman baru bagi saya," kata Joyce.

Joyce bercanda bahwa ia tak sempat menikmati rasa pie itu.

"Saya tak tahu apa rasanya, karena bukan pemakan pie. Lagi pula saya tak sempat mencicipi karena kebanyakan menutup kacamata saya," lanjutnya.

Polisi dipanggil ke lokasi dan telah menahan pria itu. Tak diketahui apa motif dari pelaku. Dan belum jelas apakah ia menerima tuntutan hukum atau tidak.

Pelaku diduga berusia 60 hingga awal 70 tahun.

Editor bisnis The West Australian Ben Harvey mengatakan, itu adalah insiden yang membuat kaget semua orang.

"Saat itu suasananya begitu mengagetkan dan bikin kikuk. Entah rasanya apa, lemon mungkin," kata Harvey kepada Radio 6PR.

"Mungkin pelaku mencoba membuat pernyataan politik. Tak tahu apa, sakit hati mungkin," ujar Harvey. "Joyce merespons insiden itu dengan cool," lanjutnya lagi.

Sementara itu, video insiden tersebut beredar di dunia maya. Netizen pun memberikan reaksi yang berbeda-beda. Tapi kebanyakan isinya lawakan.

Salah satunya malah membahas pie apa yang dilumuri ke wajah CEO Qantas itu. Ada yang menyebut rasa kue itu lemon meringue.

"Bulan ini aku sedang diet gula. Jadi aku cemburu dengan Alan yang dilumuri pie. Kira-kira rasa kuenya apa ya? Taruhan itu pasti Banoffee atau Lemon Meringue," kata Emma Pedler.

Akun @TigerWebb menulis, "Alan Joyce menerima lumuran pie dalam gerakan slow motion sementara lagu 'I still call Australia Home' sebagai background'."

I still call Australia Home adalah lagu yang populer pada tahun 1980an oleh Peter Allen. Lagu itu didedikasikan kepada warga asing yang pernah menikmati indahnya hidup di Negeri Kanguru.

Lagu itu menjadi hits dan kerap dinyanyikan di acara-acara formal pemerintahan. Maskapai Qantas kemudian menjadikannya theme song bagi iklan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini